Krisis Chip Berlanjut, Jangan Kaget Harga Ponsel Kian Mahal

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 October 2021 13:25
Banyaknya ruko yang buka dilantai Dasar Blok B9 menjadi tandanya ramai jual beli para pedagang, ketika menelusuri lebih dalam lagi hanya beberapa pembeli saja yang keluar masuk mall Thamrin City, Jakarta Pusat. Diakuinya, sebagai pedagang grosir pakain dewasa, Andri tidak bisa meraup keuntungan yang besar seperti tahun-tahun sebelumnya. “Keuntungan yang kami peroleh paling cuma 5%. Beda dengan keuntungannya dengan tahun sebelumnya deh,” katanya.

Kelesuan penjual pakain jadi ini juga di alami Iwan (40 tahun). Pemilik Toko Nadira, Blok C3 Lantai 3 Thamrin City ini menyatakan omset tokonya mengalami penurunan yang tajam pada tahun ini.
Foto: Thamrin City (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekurangan pasokan chip global beberapa waktu terakhir kemungkinan akan berdampak hingga tahun depan. Bagaimana dengan harga Smartphone?

Soal kurangnya pasokan chip ini mengakibatkan harga lebih tinggi pada perangkat. Glenn O'Donnell, direktur riset di Forrester Research memprediksi masalah tersebut akan bertahan hingga beberapa waktu ke depan.

"Dengan demikian harga smartphone dan semuanya sudah naik. Kami memperkirakan kenaikan ini 10 persen pada akhir tahun dan meningkat lebih tinggi hingga 2022," kata dia, kepada The Sraits Times, dikutip Jumat (8/10/2021).

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co dikabarkan telah berencana menaikkan harga chipnya. Perusahaan itu memiliki klien seperti Apple dan Qualcomm.

Nikkei Asia melaporkan kenaikan ini dapat memicu harga smartphone dan komputer akan naik tahun depan.

Peringatan soal pasokan chip telah diungkapkan oleh Apple dan Samsung. Keduanya memprediksi ini akan mempengaruhi masalah pengiriman perangkat.

Apple mengatakan kemungkinan akan berdampak pada iPhone dan iPad di kuartal III. Namun belum diketahui efeknya akan dirasakan pada iPhone 13 yang baru dirilis.

Sementara itu CNBC Internasional melaporkan pembuat ponsel juga telah menimbun chip. Dengan begitu akan membuat terlindungi dari dampak krisis pasokan.

Namun O'Donnell meragukan hal itu bisa bertahan lama. Sebab kekurangan dalam jangka panjang dapat membuatnya menjadi kurang efektif.

"Serta, desain produk baru biasanya membutuhkan desain dengan chip baru. Anda tidak bisa menimbun chip yang belum ada," kata dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Kiamat' Chip Akhirnya Berakhir, Ini Buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular