
Kabar Grab Jajaki Akuisisi, Ini Kata Bos AGRO

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab dikabarkan sedang mengincar kepemilikan di PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yang akan bertransformasi menjadi bank digital.
Terkait dengan isu tersebut, Direktur Utama AGRO, Kaspar Situmorang mengatakan AGRO sebagai bank digital membuka kesempatan dengan perusahaan financial technology (fintech) serta perusahaan teknologi untuk menjadi house of fintech. Selain itu, kerjasama tersebut juga sebagai bekal untuk home for gig economy.
"Kami tidak dapat berkomentar terkait aksi korporasi teman-teman ride hailing, bahwa pasar dan potensi Indonesia sangat lah besar dan untuk meraih market share besar dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak dan ekosistem teknologi yang mumpuni," ujar Kaspar Situmorang di Jakarta, Senin (27/9/2021).
Informasi mengenai akan masuknya Grab ke dalam BRI Agro berdekatan dengan rencana bank digital ini yang akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
BRI Agro tengah menunggu izin layanan digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2,15 miliar saham dengan nominal Rp 100/saham. Jumlah tersebut setara dengan 9,96% saham yang ditempatkan dan disetor perusahaan.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan untuk penguatan permodalan terutama sebagai modal kerja dalam rangka penyaluran dana berbasis digital.
Harga rights issue ini paling sedikit sama dengan batasan harga terendah saham yang diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sebagaimana diatur Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.
Penetapan jumlah dan harga pelaksanaan, akan memperhatikan kondisi terakhir dari hal-hal antara lain kondisi makroekonomi, industri perbankan dan pasar modal, kondisi fundamental dan kinerja Perseroan, volatilitas harga saham Perseroan dan masukan dari para Pemegang Saham.
Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perusahaan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada hari ini, Senin (27/9), pukul 14.00 WIB.
Setelah rights issue ini, maka kepemilikan BBRI akan meningkat menjadi 87,19% dari 86,06% sedangkan kepemilikan publik akan terdilusi menjadi 12,81% dari 13,91%.
Sebagai informasi, BRI Agro resmi berganti nama menjadi Bank Raya berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini, Senin (27/9/2021).
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perluas Akses Permodalan, BRI Agro Gandeng Modalku