Kominfo Tiba-tiba Ingatkan Potensi Lonjakan Covid, Ada Apa?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
23 September 2021 11:45
Warga melakukan tes antigen/pcr di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (9/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah terus meningkatkan testing dan tracing atau pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19.  Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali. Diketahui 9 Agustus 2021 merupakan hari terakhir PPKM level 4 setelah sebelumnya diperpanjang sejak 3 Agustus pekan lalu. Per 8 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 3.666.031 orang. Bertambah 26.415 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus positif terendah sejak 2 Agustus 2021. Sepanjang 3-8 Agustus 2021, jangka waktu perpanjangan PPKM Level 4, rata-rata pasien positif bertambah 33.872 orang per hari. Turun dibandingkan rata-rata enam hari sebelumnya yaitu 37.144 orang setiap harinya. Pantauan CNBC Indonesia di hari terakhir jalanan ibukota di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah ramai. Pengendara roda dua maupun roda empat memadati kawasan tersebut. Mobilitas warga dalam lingkup pemukiman juga berjalan normal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Pemeriksaan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kominfo mengingatkan adanya potensi lonjakan kasus Covid-19. Sebab adanya peningkatan mobilitas masyarakat di Indonesia sejak beberapa waktu terakhir.

Hal ini dipaparkan oleh Menteri Kominfo, Johnny Plate berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Per tanggal 2 Agustus terdapat peningkatan mobilitas masyarakat Indonesia, khususnya Jawa dan Bali yang meningkat secara signifikan.

Hal tersebut sejalan dengan laporan WHO yang dirilis 15 September 2021. Laporan WHO menyebut dalam satu minggu terakhir mobilitas penduduk di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten melonjak.

"Peningkatan mobilitas yang saat ini bahkan sudah menyamai kondisi sebelum pandemi, harus menjadi perhatian bersama. Kita semua harus selalu waspada dan tidak lengah dalam menerapkan protokol kesehatan, agar peningkatan mobilitas masyarakat bisa terus sejalan dengan upaya penanganan pandemi Covid-19," kata Johnny dalam keterangannya, Kamis (23/9/2021).

Menurutnya peningkatan mobilitas masyarakat dengan mengabaikan protokol kesehatan bisa jadi potensi gelombang baru. Bukan hanya berasal dari adanya varian virus Covid-19 baru.

"Untuk itu, kita perlu sama-sama mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang bisa dipicu oleh peningkatan mobilitas masyarakat. Penerapan protokol kesehatan harus selalu diterapkan untuk menghindari risiko lonjakan kasus," ungkapnya.

Pemerintah terus melakukan penguatan aturan perjalanan domestik dan internasional. Sejalan dengan melakukan pengawasan di pintu masuk internasional ke dalam negeri.

Selain itu pemerintah memperkuat deteksi dini dengan peningkatan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak dan surveillance genomik di daerah dengan potensi mengalami lonjakan kasus.

Upaya penanganan juga juga dilakukan dengan peningkatan ketersediaan tempat tidur rumah sakit untuk penanganan Covid-19. Mulai dari pemenuhan suplai oksigen, alat kesehatan serta SDM.

Johnny menambahkan pemerintah terus menambah alokasi vaksin di darah dengan kasus dan mobilitas tinggi. Serta juga melakukan penambahan tempat Sentra vaksinasi, Pemberlakuan syarat kartu vaksin untuk pelaku perjalanan dan penggunaan fasilitas publik serta percepatan pada kelompok rentan, lansia, dan orang komorbid.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular