Jangan Panik! Ini Studi AS Soal Efektivitas Vaksin Pfizer

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
20 September 2021 09:46
Vaksin Covid-19 Pfizer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Vaksin Covid-19 Pfizer. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merilis data pada akhir pekan lalu yang menunjukkan tingkat perlindungan rawat inap Covid-19 yang diberikan vaksin Pfizer turun secara signifikan dalam empat bulan setelah vaksinasi penuh atau dua dosis.

Data tersebut dirilis beberapa jam sebelum komite penasihat ilmiah untuk Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan pemberian suntikan booster (vaksin ketiga) untuk penerima vaksin Pfizer yang berusia 65 tahun ke atas atau berisiko tinggi terkena Covid-19 parah, setidaknya enam bulan setelah vaksin kedua.

Studi baru menemukan bahwa dari dua minggu setelah penerima mendapat dosis kedua hingga empat bulan kemudian, vaksin Pfizer efektif 91% dalam mencegah rawat inap. Namun, setelah 120 hari, efektivitasnya turun menjadi 77%.

Vaksin Moderna tidak menunjukkan penurunan perlindungan selama jangka waktu yang sama. Vaksin Moderna efektif 92% mencegah rawat inap empat bulan setelah vaksinasi penuh, tingkat yang hampir identik dengan efektivitas 93% dalam penelitian awal, seperti dikutip dari New York Times, Senin (20/9/2021).

Penelitian lain menunjukkan efektivitas Pfizer mencegah rawat inap tetap di atas 90% meski ada varian Delta. Pfizer mengatakan data dari Israel menunjukkan penurunan efektivitas terhadap penyakit parah, meskipun tampaknya Israel dan Amerika Serikat mendefinisikan "penyakit parah" secara berbeda.

Studi terbaru CDC didasarkan pada analisis terhadap sekitar 3.700 orang dewasa yang dirawat di rumah sakit di seluruh Amerika Serikat dari Maret hingga Agustus 2021.

Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu, yang biasanya tidak merespon dengan baik terhadap vaksin, dikeluarkan dari penelitian. Namun demikian, penelitian ini banyak melibatkan warga berusia 60 tahun ke tas dan belum jelas apakah efektivitas vaksin telah banyak berubah pada kelompok usia yang lebih muda.

Penulis penelitian mengatakan bahwa kesenjangan dalam kinerja vaksin Moderna dan Pfizer dapat berasal dari dosis mRNA yang terkandung dalam vaksin. Selain ini ada perbedaan jangka waktu. Moderna disuntikkan dengan jangka waktu empat minggu sementara Pfizer tiga minggu.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular