Bos Tokopedia: Produk Impor tidak Boleh Kita Musuhi Dahulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri sekaligus CEO Tokopedia William Tanuwijaya buka-bukaan soal produk impor yang masih banyak ditemukan di e-commerce tanah air, termasuk Tokopedia.
Menurut William, keberadaan market place bisa memberikan inovasi serta kesempatan yang merata kepada seluruh kalangan masyarakat, termasuk produk-produk UMKM. Dengan produk yang bagus melalui market place masyarakat bisa memasarkan produk-produk mereka.
Namun tidak bisa dimungkiri banyak barang-barang impor yang beredar di e-commerce Indonesia.
"Jadi masalah barang impor ini menjadi pekerjaan rumah (PR) tidak bisa diselesaikan oleh kami saja, harus diselesaikan dengan kolaborasi tadi. Produk impor tidak boleh kita musuhi terlebih dahulu, kita akan menjadi orang dan bangsa yang hipokrit ketika sehari-hari kita sebenarnya menggunakan barang impor," ujar William dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan di kanal Youtube Komisi VI DPR RI, Rabu (15/09/2021).
William juga mengatakan, pelaku nasional dengan hati nurani berpihak dan tidak membuka kesempatan untuk pedagang luar negeri untuk bisa berjualan di platform e-commerce yang ada di tanah air.
Terkait dengan produk, William mengatakan ini merupakan PR yang harus diselesaikan karena ini didorong dengan permintaan dari masyarakat di tanah air sendiri, yang mana masyarakat lebih memilih untuk membeli produk-produk asal luar dan belum mau membeli brand-brand dari negeri sendiri.
Selain itu, Willian menyebutkan, pelaku UMKM harus bisa naik kelas menjadi suatu brand. Dengan demikian, pelaku tidak perlu lagi mempunyai modal besar untuk menaruh produk mereka kepada konsumer akhir.
Dalam kesempatan itu, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Intan Fauzi meminta e-commerce seperti Tokopedia menghubungkan UMKM dengan industri besar.
"Bukan hanya menghubungkan antara penjual dan pembeli, bukan hanya menghubungkan antara UMKM dengan UMKM di sini sebagai pelaku usaha dengan pembeli kita. Ini kan semua pasar gitu," ujar Intan.
"Tapi hubungkan antara UMKM dengan industri besar karena industri besar itu punya market yang jauh lebih besar. Misalnya satu produk yang besar kan bisa dikasih komponen kecilnya saja kepada UMKM, sehingga UMKM bisa mendapatkan peningkatan penjualan yang jauh lebih besar," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
Wiliam Tanuwijaya Jelaskan Merger Gojek-Tokopedia GoTo ke DPR
(miq/miq)