Apa Benar Covid-19 Sudah 'Hilang' dari DKI?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
14 September 2021 07:25
Petugas kesehatan memeriksa pasien Covid-19 diruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSUD Koja, Jakarta, Senin (30/8/2021). Jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Koja terus menurun dengan peningkatan pasien sembuh.  
Diruangan IGD hanya ada tiga pasien Covid-19 yang sedang ditangani lebih lanjut.  
Di ruangan bayi terisi dua bayi berada didalam inkubator dengan penanganan khusus dari para nakes.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus konfirmasi positif Covid-19 di tanah air hari ini bertambah 5.436 kasus, menurun dibandingkan dengan sehari sebelumnya 7.427 kasus. 
Dengan pertambahan ini maka total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia mencapai 4,079 juta.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 19.398 orang pada hari ini, sehingga total kasus sembuh menjadi 3.743.716. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Perawatab Pasien Covid-19 di RSUD Koja (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penularan virus Covid-19 di DKI Jakarta semakin terkendali. Ini terlihat dari angka penambahan kasus yang terus menurun dan kasus aktif yang sudah di bawah 5.000 pasien. Lantas apakah Covid-19 sudah hilang dari DKI?

Mengutip data Kementerian Kesehatan, pada Senin (13/9/2021) pukul 12.00 WIB, terdapat penambahan 187 kasus positif Covid-19 di Jakarta. Ini menjadi penambahan terendah sejak Juli 2020.

Pada hari itu sebanyak 453 pasien dinyatakan sembuh dan meninggal 6 orang. Total kasus aktif Covid-19 di Jakarta kini tinggal 3.681 orang. Total kasus positif kumulatif menjadi 854.929 kasus.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, dari 267 kelurahan di Jakarta, terdapat 254 kelurahan dengan kasus positif aktif Covid-19. Berikut sebarannya:

  • 84 KUNINGAN TIMUR
  • 64 KEMAYORAN
  • 49 KEBON KOSONG
  • 41 LUBANG BUAYA
  • 36 PONDOK KELAPA
  • 36 CENGKARENG BARAT
  • 35 CIBUBUR
  • 32 PASAR BARU
  • 28 JAGAKARSA
  • 27 PENJARINGAN
  • 26 GANDARIA UTARA
  • 25 PADEMANGAN BARAT
  • 24 KELAPA DUA WETAN
  • 24 SEMPER TIMUR
  • 23 KLENDER
  • 22 CIRACAS
  • 22 SUNTER AGUNG
  • 22 PADEMANGAN TIMUR
  • 22 ANCOL
  • 21 PONDOK BAMBU
  • 21 CILANDAK BARAT
  • 20 PULO GEBANG
  • 20 TEGAL ALUR
  • 20 PEJATEN TIMUR
  • 20 PONDOK PINANG
  • 20 ULUJAMI
  • 18 MALAKA JAYA
  • 18 PONDOK KOPI
  • 18 MUNJUL
  • 18 KAMPUNG TENGAH
  • 18 RAWASARI
  • 18 SUNTER JAYA
  • 18 CIPETE SELATAN
  • 18 KAPUK
  • 17 PEJAGALAN
  • 16 CAKUNG TIMUR
  • 16KAYU PUTIH
  • 16 CIPINANG MUARA
  • 16 BATU AMPAR
  • 16 UTAN KAYU SELATAN
  • 16 KARET KUNINGAN
  • 16 CIGANJUR
  • 16 LENTENG AGUNG
  • 15 PEGADUNGAN
  • 15 CILANDAK TIMUR
  • 15 RAGUNAN
  • 15 KEBAYORAN LAMA SELATAN
  • 14 DUREN SAWIT
  • 14 CIPINANG MELAYU
  • 14 PONDOK RANGGON

Meskipun kasus positif terus turun bukan berarti Covid-19 sudah hilang. Bahkan Presiden Joko Widodo mengingatkan masyarakat untuk tidak euforia berlebihan. Perilaku abai protokol kesehatan masih bisa memicu kenaikan kasus di Indonesia.

"Ini penting saya sampaikan agar tidak euforia yang berlebihan, senang-senang berlebihan karena masyarakat harus sadar bahwa Covid selalu mengintip kita," kata Jokowi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SLB Negeri 1 Yogyakarta pekan lalu.

Saat ini pemerintah sedang menyiapkan transisi dari pandemi ke endemik. Artinya, masyarakat akan hidup berdampingan dengan Covid-19. Itu juga dapat diartikan Covid-19 belum akan hilang dalam waktu dekat.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 DKI Ngeri, Kelurahan ini Terbanyak Kasus Aktifnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular