WHO Pantau Covid Varian Mu, Sudah Ada di Indonesia?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
03 September 2021 13:05
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah negara di dunia sudah melaporkan adanya varian baru Covid-19, bernama MU. Kementerian Kesehatan menyebut varian itu belum ditemukan di Indonesia.

"Kalau sampai sekarang dari banyak varian yang ditemukan varian MU belum terdeteksi di Indonesia," kata Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam program Profit, Jumat (3/9/2021).

Dia menjelaskan pihaknya akan terus melakukan whole genome sequencing. Menurutnya akan terus dilakukan monitoring pada kasus atau cluster terjadinya peningkatan kasus.

Sementara itu berdasarkan whole genome sequencing, kebanyakan varian yang bersirkulasi di Indonesia adalah varian Delta. Varian tersebut memang sudah masuk dalam variant of concern WHO, secara ilmiah sudah diketahui penularannya dan pengaruh pada vaksinasi.

Sementara itu Pakar Kesehatan dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Tjandra Yoga menjelaskan varian MU masih masuk dalam daftar Variant of Interest (VOI) per 30 Agustus 2021 kemarin. Artinya data ilmiah terkait varian tersebut belum lengkap.

Tjandra menjelaskan memang ada kemungkinan muncul varian baru dari waktu ke waktu. Meskipun varian MU juga masih dalam VOI harus tetap mewaspadainya.

"Waspada sejauh mana di Indonesia dilakukan genome sequence mendeteksi ada varian selain alpha bata dan gamma," jelas Tjandra.

Sebagai informasi, B1612 atau varian MU ditemukan di Kolombia. Lalu varian itu menyebar dan ditemukan di wilayah Amerika Selatan dan Eropa.

WHO sendiri mengatakan varian itu memiliki mutasi yang menunjukkan resiko resistensi pada vaksin. Namun tetap menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami varian MU.

"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," kata WHO.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Covid RI Terus Makin Landai, Tambah 1.167 Kasus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular