Bos Huawei Tebar Ancaman ke Samsung, Xiaomi, Oppo, dan Vivo

Tech - Roy Franedya, CNBC Indonesia
18 August 2021 12:42
FILE PHOTO: People walk past a sign board of Huawei at CES (Consumer Electronics Show) Asia 2016 in Shanghai, China May 12, 2016. REUTERS/Aly Song/File Photo Foto: Huawei (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Chairman Huawei Technologies Guo Ping mengungkapkan ia tidak akan menyerah dan bakal mengembalikan Huawei sebagai salah satu pemain terbesar di industri smartphone. Walaupun, seperti diketahui, ada sanksi AS yang mencekik bisnis ponsel perusahaan.

Pada 2019, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjatuhkan sanksi kepada Huawei karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Huawei dimasukkan dalam daftar hitam yang membuat perusahaan tidak bisa mengakses teknologi buatan perusahaan AS.

Salah satu masalah yang dihadapi Huawei adanya tidak bisa menggunakan Google Android yang diselesaikan dengan meluncurkan sistem operasi (OS) HarmonyOS dan masalah pasokan chip smartphone yang hingga kini belum ada solusinya.

"Semua orang tahu bahwa chip ponsel membutuhkan teknologi canggih dalam ukuran kecil dengan konsumsi daya rendah. Huawei dapat mendesainnya, tetapi tidak ada yang dapat membantu kami membuatnya: kami terjebak," ujar Guo Ping seperti dikutip dari Reuters, Rabu (18/8/2021).

Namun Guo Ping menyebut masalah tersebut sudah dapat dipecahkan. "Huawei akan terus eksis di bidang ponsel dan dengan kemajuan berkelanjutan dalam produksi chip, tahta smartphone pada akhirnya akan kembali," terangnya.

Huawei pernah mengalahkan Samsung dan Apple menjadi produsen smartphone terbesar di dunia. Namun, data riset Canalys menunjukkan Huawei terlempar dari lima besar vendor smartphone dunia pada kuartal terakhir. Ini pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. Posisinya digantikan Samsung, Xiaomi, Apple, Oppo, dan Vivo.

Sanksi AS telah berdampak besar bagi Huawei. Raksasa teknologi China ini harus menutup HiSilicon, perusahaan yang memproduksi chipset Kirin buat smartphone Huawei karena tak dapat pasokan semikonduktor.

Huawei juga telah menjual Honor, vendor smartphone murah kepada konsorsium pemerintah, yang disebut sebagai langkah untuk bertahap hidup dan menghindarkan Honor dari sanksi AS.

Pada semester I-2021, pendapatan Huawei anjlok 29% dibanding periode yang sama tahun lalu. Ini penurunan terbesar yang pernah ada. Pendapatan bisnis konsumen, yang menaungi bisnis smartphone turun 47% menjadi US$21 miliar.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Samsung Geser Apple Jadi Raja Ponsel Dunia, Huawei Tercecer


(roy/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading