
Sudah 2 Kali Vaksin Covid-19, Perlukah Suntikan Booster Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu sempat heboh anjuran suntikan booster bagi mereka yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 penuh.
Namun, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Brown, Dr. Ashish Jha mengatakan bahwa hal itu tidak perlu. Mereka yang telah mendapatkan vaksinasi penuh Covid-19 tidak perlu mendapatkan suntikan booster lagi karena vaksin sebelumnya memiliki tingkat perlindungan tinggi.
"Biarkan saya memberi tahu Anda di mana kami berada dan datanya sangat jelas, jika Anda mendapatkan dua suntikan Moderna atau Pfizer atau satu suntikan J&J, Anda memiliki tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap semua varian, termasuk delta," kata Dr Ashish Jha seperti dikutip CNBC International.
"Saya belum melihat bukti apa pun, sejauh ini, bahwa ada orang yang membutuhkan suntikan ketiga," ungkapnya.
Komentar Jha muncul setelah Pfizer dan BioNTech mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan suntikan booster Covid-19 yang ditujukan untuk menargetkan varian delta. Pejabat perusahaan mengatakan suntikan lain mungkin diperlukan karena kekebalan dari vaksin tampaknya berkurang seiring waktu.
Pfizer mengatakan dosis ketiga mungkin diperlukan enam sampai 12 bulan setelah vaksinasi penuh. Sementara itu, Jha menggarisbawahi pentingnya menunggu data ketika akan melakukan suntikan booster.
"Jika bukti itu muncul, dan jelas kami ingin mempertimbangkannya, dalam pikiran saya, saya pikir ada kemungkinan kecil bahwa akan membutuhkan suntikan ketiga untuk kebanyakan orang," kata Jha.
CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS) dan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan orang Amerika yang divaksinasi lengkap tidak memerlukan suntikan booster.
"Orang Amerika yang telah divaksinasi lengkap tidak memerlukan suntikan booster saat ini. FDA, CDC, dan (National Institutes of Health) terlibat dalam proses ketat berbasis sains untuk mempertimbangkan apakah atau kapan booster mungkin diperlukan," ungkapnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah