Riset Singapura: Vaksin Covid Efektif 69% Lawan Varian Delta

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 July 2021 15:15
vaksinasi anak 12-17 tahun (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: vaksinasi anak 12-17 tahun (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hadirnya Covid-19 varian virus baru seperti Delta menimbulkan pertanyaan soal efektifitas vaksin untuk melawannya. Salah satu yang mencoba menjawab pertanyaan itu adalah sebuah penelitian di Singapura yang menghasilkan vaksin bisa melindungi diri dari varian Delta.

Vaksinasi bisa memberikan perlindungan 69% dari varian Delta, ungkap Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, yang menambahkan perlindungan itu terlepas dari gejalanya.

Berdasarkan studi Pusat Nasional Untuk Penyakit Menular (NCID) dan Departemen Kesehatan Singapura untuk perlindungan penyakit simtomatik, vaksin melindungi diantara 80%-90%.

"Efektivitas vaksinasi pada penyakit Covid-19 yang parah, membutuhkan suplementasi oksigen, perawatan ICU, atau kematian, mencapai 93%," ungkap dia, dikutip Channel News Asia, Kamis (8/7/2021).

NCID dan Depkes Singapura baru ini mengumumkan kesimpulan ini berdasarkan kejadian September 2020 hingga akhir Mei 2021.

Menurut Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, temuan akan disampaikan untuk publikasi nasional dan jadi kontribusi negara dalam memahami varian Delta mengenai vaksin.

Dalam laporan disebutkan dari April 2021, sekitar 1% dari yang divaksinasi membutuhkan oksigen. Selain itu juga tidak ada yang dirawat di ICU.

Temuan ini dibandingkan dengan kasus tidak divaksinasi, jumlahnya sangat jauh berbeda. "Dibandingkan dengan kasus yang tidak divaksinasi yang mengembangkan penyakit parah, persentasenya 10%," kata dia.

Vaksinasi juga membuat perbedaan signifikan pada keparahan infeksi seseorang. Berdasarkan pengalamannya soal infeksi terutama varian Delta, Direktur Lembaga Medis MOH, Kenneth Mak mengatakan masyarakat yang divaksinasi hadir tanpa gejala atau gejala ringan.

Kenneth Mak menambahkan, pasien yang berada di ICU sekarang merupakan kasus infeksi dan tidak divaksinasi.

Dia juga berharap selama ada yang tidak divaksinasi, maka akan menjaga sumber daya rumah sakit dan bisa memberikan perawatan terbaik.

"Kami terus berharap selama memiliki sebagian populasi yang tidak divaksinasi, kami masih akan menjaga sumber daya rumah sakit kami dan berharap untuk beberapa individu ini, masih harus memberikan perawatan terbaik. Karena mereka sakit dan mungkin memiliki hasil yang parah," jelas Kenneth Mak.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wamenkes: Anak Bisa Jadi Carrier Covid di Sekolah & di Rumah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular