
87% Kasus di DKI Varian Delta, Banyak Menginfeksi Anak-anak

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa varian baru Covid-19 ditemukan di DKI Jakarta mulai dari Delta, Alpha, Beta, dan Kappa. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan varian baru ini didominasi Delta dengan persentase 87%.
Saat memberikan arahan secara daring, Jumat, (03/07/2021), Anies menjabarkan saat ini telah dilakukan identifikasi pada 128 kasus varian baru di DKI Jakarta. Dari 128 varian baru, sebanyak 111 kasus merupakan varian Delta, 11 kasus varian Alpha, 5 kasus varian Beta dan 1 kasus varian Kappa.
"Di Jakarta ini ada varian baru, telah dilakukan identifikasi terhadap 128 kasus varian baru ditemukan bahwa 87% adalah delta. Inilah yang paling mendominasi," kata Anies.
Dia menjelaskan berbagai jenis varian baru ini, banyak diidentifikasi pada segmen anak-anak usia balita dan juga usia 6-18 tahun. Dari 128 kasus ini, secara rinci menyerang usia 0-5 tahun sebanyak 29 kasus, 6-18 tahun 26 kasua, 19-59 tahun sebanyak 71 kasus dan 60 tahun ke atas sebanyak 2 kasus.
"Perhatikan di sini, ada dari 128 kasus ini, 29 balita, 26 6-18 tahun. Artinya, kita berhadapan jangan varian baru yang telah membuat lonjakan kasus lagi seperti dulu dimana kenaikannya perlahan-lahan. Sekarang, kenaikannya fantastis, cepat," jelasnya.
Anies menegaskan situasi semacam ini tidak bisa dianggap sebagai situasi yang biasa, ini adalah kondisi yang luar biasa. Menambah fasilitas tempat tidur memang bisa dilakukan, imbuh Anies, tapi yang jadi masalah ada ketersediaan tenaga kesehatan.
"Nakesnya yang terbatas, karena itu kita harus bersiap-siap untuk membuat fasilitas isolasi mandiri dan harus bersiap-siap untuk faskes di wilayah, seperti puskesmas, menyiapkan obat-obatan," tuturnya.
Lebih lanjut dia meminta kepada puskesmas kelurahan, puskesmas kecamatan, punya stok obat yang cukup agar bisa segera diberikan kepada warganya yang positif, agar warga yang tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri.
"Tidak harus sama ke rumah sakit, oleh karena itu respon cepat Puskesmas kepada warga menjadi kunci. Minimal tidak terjadi kecemasan di wilayah, tidak terjadi kepanikan, dan tidak harus semua yang terpapar harus masuk rumah sakit," ucapnya. (*)
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terkuak! Ini yang Bikin Gejala Omicron Tak Semematikan Delta
