Internasional

Tiktok Hapus 7 Juta Lebih Akun Pengguna, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
01 July 2021 14:07
A logo of a smartphone app TikTok is seen on a user post on a smartphone screen Monday, Sept. 28, 2020, in Tokyo. (AP Photo/Kiichiro Sato)
Foto: AP/Kiichiro Sato

Jakarta, CNBC Indonesia - Platform berbagi video musik asal China, TikTok, menghapus hampir 7,3 juta akun dari aplikasinya pada kuartal pertama (Q1) 2021. Akun-akun tersebut dihapus karena diduga milik anak di bawah umur.

Dalam laporannya, sebagaimana dilansir BBC International, TikTok mengatakan total jumlah profile tersebut menyumbang kurang dari 1% pengguna globalnya. "Detail tentang pengguna di bawah umur akan membantu industri mendorong transparansi dan akuntabilitas seputar keselamatan pengguna," kata pihak TikTok dalam laporan tersebut, Kamis (1/7/2021).

Selain menghapus akun, TikTok juga menghapus 61.951.327 video karena melanggar aturan aplikasi, kurang dari 1% dari semua video yang diunggah. Sebanyak 82% dari mereka dihapus sebelum dilihat, 91% sebelum pengguna melaporkannya, dan 93% dalam waktu 24 jam setelah diposting.

TikTok juga menolak 1.921.900 iklan karena melanggar kebijakan dan pedoman periklanan. Kini ada total 11.149.514 akun telah dihapus karena melanggar pedoman dan persyaratan layanan.

Meski anak-anak berusia 13 tahun ke atas diperbolehkan menggunakan platform populer ini, TikTok menekankan mereka telah memperkenalkan beberapa langkah untuk melindungi remaja di platform mereka. Salah satunya membatasi fitur seperti perpesanan pribadi dan streaming langsung untuk pengguna berusia 16 tahun ke atas.

"Untuk memberikan lebih banyak visibilitas ke tindakan yang kami ambil untuk melindungi anak di bawah umur, dalam laporan ini kami menambahkan jumlah akun yang dihapus karena berpotensi dimiliki oleh orang di bawah umur," kata Cormac Keenan, kepala kepercayaan dan keamanan di TikTok.

"Untuk terus memperkuat pendekatan kami untuk menjaga TikTok tetap menjadi tempat bagi orang berusia 13 tahun ke atas, kami bertujuan untuk mengeksplorasi teknologi baru untuk membantu tantangan jaminan usia di seluruh industri."

Sebelumnya, aplikasi buatan perusahaan ByteDance ini mendapat kekhawatiran publik global. Pasalnya pengguna di bawah umur terus meningkat.

Laporan New York Times tahun lalu menunjukkan data sekitar sepertiga pengguna AS berusia 14 tahun ke bawah bocor dari TikTok. Aplikasi ini juga digugat atas cara mengumpulkan dan menggunakan data anak-anak.

Klaim tersebut dibuat atas nama jutaan anak di Inggris dan Uni Eropa yang menggunakan platform tersebut. Pihak ByteDance mengatakan kasus itu tidak berdasar dan akan melawannya.

Pada Januari, pengawas privasi data Italia memerintahkan TikTok untuk memblokir akun di bawah umur, menyusul kematian seorang gadis berusia 10 tahun yang mencoba tantangan viral yang muncul di aplikasi tersebut.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Induk TikTok Tiba-tiba Masuk Bisnis Rumah Sakit, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular