Internasional

Ribut Lagi, AS Larang Impor Komponen Panel Surya China

sef, CNBC Indonesia
25 June 2021 08:35
Panel Surya
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memerintahkan melarang impor bahan panel surya utama dari Hoshine Silicon Industry Co yang berbasis di China. AS menyebut ada kerja paksa di perusahaan tersebut.

Bukan cuma itu, secara terpisah, Departemen Perdagangan AS juga membatasi ekspor tiga perusahaan China lain dan paramiliter Xinjiang Production and Construction Corps. Alasan yang sama juga dipakai AS.

"Perusahaan telah terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan melakukan kampanye penindasan China, penahanan sewenang-wenang massal, kerja paksa dan pengawasan dengan teknologi tinggi terhadap Uyghur, Kazakh, dan lainnya," tulis AS merujuk anggota kelompok minoritas Muslim di Xinjiang.

Secara rinci, tiga perusahaan lain yang ditambahkan ke daftar hitam ekonomi AS adalah Xinjiang Daqo New Energy Co, sebuah unit dari Daqo New Energy Corp (DQ.N). Lalu Xinjiang East Hope Nonferrous Metals Co, anak perusahaan dari raksasa manufaktur East Hope Group yang berbasis di Shanghai dan Xinjiang GCL New Energy Material Co, bagian dari GCL New Energy Holdings Ltd.

Dalam komentar terbaru, China sendiri mengancam akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan perusahaanya. Beijing telah lama menolak sejumlah tuduhan AS, termasuk kerja paksa di Xinjiang.

Pengamat menilai tindakan AS ini bisa menimbulkan sejumlah konsekuensi. Dennis Ip, Regional Head of Power, Utilities, Renewables & Environment (PURE) Research di Daiwa mengatakan dalam sebuah catatan meski sanksi akan berimbas ke perusahaan saja, tindakan yang sama dari pemerintah Biden masih akan terjadi.

"Namun, kami melihat kemungkinan larangan tersebut secara bertahap diperluas untuk mencakup pembatasan pada semua modul surya yang mengandung polisilikon yang diproduksi di Xinjiang," katanya.

Produsen modul China, jelasnya, masih dapat menggunakan polisilikon dari Mongolia Dalam dan Yunnan untuk pengiriman modul mereka ke AS. Sekitar 45% dari semua polisilikon yang digunakan dalam produksi modul surya diproduksi di Xinjiang, dengan 35% diproduksi di bagian lain China.

Rantai pasokan energi surya global tertekan oleh rekor biaya tinggi untuk polisilikon, tenaga kerja, dan pengiriman.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sengit! China Minta Dunia Selidiki AS soal Asal Usul Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular