Catat, Ini Jadwal 5 Tahap Penghentian TV Analog di Jawa

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memutuskan untuk menghentikan program siaran TV analog atau Analog Switch Off (ASO) secara bertahap hingga 2 November 2022.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi dalam keterangannya beberapa waktu lalu menyebutkan bahwa faktor penting ASO dilakukan bertahap yaitu karena keterbatasan spektrum frekuensi.

"Faktor keterbatasan spektrum frekuensi menjadi faktor penting mengapa ASO dilakukan secara bertahap. Saat ini, dilakukan penataan frekuensi antara siaran analog yang masih berjalan dengan siaran digital yang perlahan diperkenalkan, dengan tujuan agar masyarakat mulai beralih dan membiasakan diri dengan siaran digital," kata Dedy.

Untuk jadwal penghentian sendiri, pemerintah akan membaginya dalam lima tahapan. Wilayah Pulau Jawa akan terbagi dalam lima tahapan itu.

Daftar Wilayah Penghentian Siaran Analog Paling Lambat Tanggal 17 Agustus 2021 (Tahap I):

Banten
1. Kabupaten Serang
2. Kota Cilegon
3. Kota Serang

Daftar Wilayah Penghentian Siaran Analog Paling Lambat Tanggal 31 Desember 2021 (Tahap II):

Jawa Barat
1. Kabupaten Garut
2. Kabupaten Cirebon
3. Kabupaten Kuningan
4. Kota Cirebon
5. Kabupaten Ciamis
6. Kabupaten Pangandaran
7. Kabupaten Tasikmalaya
8. Kota Banjar
9. Kota Tasikmalaya
10. Kabupaten Cianjur
11. Kabupaten Majalengka
12. Kabupaten Sumedang

Jawa Tengah
1. Kabupaten Blora
2. Kabupaten Pekalongan
3. Kabupaten Pemalang
4. Kabupaten Tegal
5. Kota Pekalongan
6. Kota Tegal
7. Kabupaten Rembang
8. Kabupaten Pati
9. Kabupaten Jepara
10. Kabupaten Cilacap
11. Kabupaten Banyumas
12. Kabupaten Purbalingga
13. Kabupaten Brebes

Jawa Timur
1. Kabupaten Sampang
2. Kabupaten Pamekasan
3. Kabupaten Sumenep
4. Kabupaten Situbondo
5. Kabupaten Banyuwangi
5. Kabupaten Pacitan

Banten
1. Kabupaten Pandeglang

Daftar Wilayah Penghentian Siaran Analog Paling Lambat Tanggal 31 Maret 2022 (Tahap III):

Jawa Timur
1. Kabupaten Lumajang
2. Kabupaten Jember
3. Kabupaten Bondowoso

Berikut daftar wilayah penghentian siaran analog, paling lambat tanggal 17 Agustus 2022 (Tahap IV):

DKI Jakarta -Jabodetabek
1. Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu
2. Jakarta Pusat
3. Jakarta Utara
4. Jakarta Barat
5. Jakarta Selatan
6. Jakarta Timur
7. Kabupaten Bekasi
8. Kabupaten Bogor
9. Kota Bekasi
10. Kota Bogor
11. Kota Depok
12. Kabupaten Tangerang
13. Kota Tangerang
14. Kota Tangerang Selatan

Jawa Barat
1. Kabupaten Bandung
2. Kabupaten Bandung Barat
3. Kota Bandung
4. Kota Cimahi

Jawa Tengah
1. Kabupaten Boyolali
2. Kabupaten Sragen
3. Kabupaten Grobogan
4. Kabupaten Kudus
5. Kabupaten Demak
6. Kabupaten Semarang
7. Kota Salatiga
8. Kota Semarang

DI Yogyakara
1. Kabupaten Kulon Progo
2. Kabupaten Bantul
3. Kabupaten Gunungkidul
4. Kabupaten Sleman
5. Kota Yogyakarta
6. Kabupaten Klaten
7. Kabupaten Sukoharjo
8. Kabupaten Karanganyar
9. Kota Surakarta

Jawa Timur
1. Kabupaten Pasuruan
2. Kabupaten Sidoarjo
3. Kabupaten Mojokerto
4. Kabupaten Jombang
5. Kabupaten Lamongan
6. Kabupaten Gresik
7. Kabupaten Bangkalan
8. Kota Pasuruan
9. Kota Mojokerto
10. Kota Surabaya

Berikut daftar wilayah penghentian siaran analog, paling lambat tanggal 2 November 2022 pukul 24:00 WIB (Tahap V):

Jawa Barat
1. Kabupaten Sukabumi
2. Kota Sukabumi
3. Kabupaten Indramayu
4. Kabupaten Karawang
5. Kabupaten Purwakarta
6. Kabupaten Subang

Jawa Tengah
1. Kabupaten Magelang
2. Kabupaten Temanggung
3. Kabupaten Kendal
4. Kabupaten Batang
5. Kota Magelang
6. Kabupaten Banjarngera
7. Kabupaten Kebumen
8. Kabupaten Purworejo
9. Kabupaten Wonosobo

Jawa Timur
1. Kabupaten Malang
2. Kabupaten Probolinggo
3. Kota Malang
4. Kota Probolinggo
5. Kota Batu
6. Kabupaten Tulungagung
7. Kabupaten Blitar
8. Kabupaten Kediri
9. Kabupaten Nganjuk
10. Kota Kediri
11. Kota Blitar
12. Kabupaten Bojonegoro
13. Kabupaten Tuban
14. Kabupaten Ponorogo
15. Kabupaten Trenggalek
16. Kabupaten Madiun
17. Kabupaten Magetan
18. Kabupaten Ngawi
19. Kota Madiun

Banten
1. Kabupaten Lebak

(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selamat Tinggal! TV Analog Siap 'Disuntik Mati', Jawa Duluan