Vaksin Nusantara Bikinan Amerika, Pak Terawan?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 June 2021 11:23
Terawan Agus Putranto. (Tangkapan layar RDP KOMISI VII DPR RI)
Foto: Terawan Agus Putranto (Tangkapan layar RDP KOMISI VII DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inisiator Vaksin Nusantara Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI di ruang rapat Komisi VIII DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/6/2021). Dalam kesempatan itu, Terawan menjawab tudingan kalau Vaksin Nusantara adalah buatan Amerika Serikat (AS).

"Dikatakan bahwa ini bikinan Amerika dan sebagainya ya selama ini diam saja, untuk apa dijawab. Kan mereka berpendapat," kata Terawan.

Mantan Menteri Kesehatan itu mengaku hanya perlu membuktikan lewat karya dan tidak perlu menjawab tudingan yang dialamatkan pada vaksin yang diinisiasinya tersebut.

Dalam paparannya, Terawan juga menjelaskan jika vaksin berbasis sel dendritik itu buatan Indonesia. Ia juga membawa satu kotak bersisi perangkat vaksin tersebut.

Dalam perangkat di kotak tersebut, menyatakan 90% lebih bahan produksi sudah ada dan dibuat di Indonesia. Hanya dua bahan yang dikatakan olehnya berasal dari AS.



"Semuanya bahannya di Indonesia, ada beberapa yang dibuat di Amerika seperti larutan antigen protein harus impor dulu dan media diferensiasi masih impor. Karena memang belum sampai RnD untuk membuat itu," jelasnya.

Dalam RDP itu, Terawan juga menjelaskan pembuatan Vaksin Nusantara. Mulai dari hari pertama dengan sejumlah peralatan dan salah satunya melakukan pengambilan darah.

Setelah itu proses berlanjut, dimulai dari pengambilan cairan yang dicampur dengan media diferensiasi. Serta memasukkan dalam kantong vaksin dan proses berlanjut terus hingga vaksin jadi.

Dia juga memastikan dirinya sudah menggunakan Vaksin Nusantara. Tidak terkecuali keluarganya.

"Sudah, ya saya bikin sendiri enggak berani nyuntik sendiri? Termasuk anak dan istri saya juga sama," kata Terawan.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Nusantara Terawan tidak Cocok untuk Vaksinasi Massal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular