Kasus Covid-19 Meledak, India Nekad Pesan Vaksin Tak Berizin

Hidayat Arif Surbakti, CNBC Indonesia
06 June 2021 19:50
Petugas medis mendatangi rumah warga yang akan di Vaksin di India. (AP/Dar Yasin)
Foto: Petugas medis mendatangi rumah warga yang akan di Vaksin di India. (AP/Dar Yasin)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ditengah lonjakan kasus Covid-19, pemerintah memesan 300 dosis vaksin yang belum memenuhi izin untuk disuntikkan kepada masyarakat demi mengurangi kasus Covid-19 yang terjadi.

Dilansir dari BBC, pemerintah federal India dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa vaksin yang belum memiliki nama itu berasal dari sebuah perusahaan di India yang bernama Bilogical E. Vaksin tersebut saat ini sedang dalam uji coba fase ketiga dan telah lulus uji coba fasi pertama dan kedua dengan baik serta memiliki hasil yang menjanjikan.

Pemerintah India diketahui telah memesan vaksin senilai US$ 206 juta terhadap vaksin yang sampai saat ini belum memiliki izin. Seperti yang diketahui hingga saat ini India telah memberikan lebih dari 220 juta dosis bagi masyarakat. Dengan total jumlah penduduk yang mencapai 1,4 miliar jiwa, kurang dari 15 persen populasi negara tersebut telah menerima setidaknya vaksin dosis pertama, namun sebagian besar belum mendapatkan vaksin karena kekurangan stok.

Meski mengalami penurunan jumlah kasus, total angka kematian akibat Covid-19 di India saat ini mencapai 340.000 jiwa meski diperkirakan angkanya jauh lebih tinggi. India saat ini tengah memberikan tiga jenis vaksin yaitu Covishield yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII, Covaxin yang dikembangkan oleh perusahaan India Bharat Biotech dan Dewan Penelitian Medis India, dan yang terakhir adalah Sputnik V yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow.

Pemerintah federal India yang dipimpin oleh Perdana Menteri Narendra Modi, telah mendapat kritik dari sejumlah pihak karena tidak melakukan pemesanan vaksin sebelumnya dengan produsen vaksin India atau Asing. Upaya vaksin India juga dinilai lambat karena adanya keraguan akan vaksin ditengah momen penurunan kasus beberapa waktu lalu hingga akhirnya pemerintah mulai kewalahan saat terjadinya lonjakan kasus pada gelombang kedua.

Meski pemerintah berharap bisa mengatasi gelombang kedua dengan mengupayakan vaksinasi bagi penduduk berusia 18 tahun ke atas pada bulan Mei, namun dua pembuat vaksin yaitu, Serum Institute dan Bharat Biotech tidak dapat menjamin pasokan tersedia melihat jumlah kebutuhan yang begitu besar.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Belum Kelar, Ilmuwan Warning Virus Baru dari Rusia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular