Akademi Kerajaan Thailand Impor Langsung 1 Juta Sinopharm

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
28 May 2021 20:20
bendera thailand
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Akademi Kerajaan Thailand yang diketuai oleh Putri Chulabhorn, saudara bungsu raja Thailand, akan mengimpor 1 juta dosis vaksin Covid-19 Sinopharm Juni mendatang.

"Kami ingin membantu menutup celah untuk bisnis, sekolah, sehingga mereka dapat bergerak maju," kata Nithi Mahanonda, sekretaris jenderal Chulabhorn Royal Academy dalam jumpa pers pada Jumat (28/5/2021).

Awal pekan ini, akademi tersebut mengumumkan akan mengimpor vaksin alternatif untuk melengkapi kampanye pemerintah. Langkah ini diambil setelah Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengesahkan penggunaan vaksin dari China tersebut.

FDA pada hari Jumat menyetujui vaksin virus korona Sinopharm untuk penggunaan darurat, menjadikannya yang kelima yang diizinkan oleh Thailand setelah AstraZeneca, CoronaVac dari Sinovac, Janssen dan Moderna dari Johnson & Johnson.

Nithi juga mengatakan organisasi lain akan dapat membeli dari 1 juta dosis Sinopharm akademi, menambahkan bahwa mereka tidak mencari keuntungan.

Federasi Industri Thailand dan perusahaan energi PTT Group telah menunjukkan minat sebagai pembeli potensial vaksin dari akademi. Menurut Nithi, mereka juga akan terus bernegosiasi untuk mendapatkan lebih banyak dosis setelah Juni berdasarkan permintaan.

Di sisi lain, pengumuman di Royal Gazette resmi rupanya mengejutkan beberapa anggota pemerintah, yang hingga kini bersikeras menjadi satu-satunya importir vaksin Covid-19.

Bulan depan pemerintah akan memulai program vaksinasi massal, yang menuai banyak kritikan karena menggunakan vaksin AstraZeneca yang dibuat secara lokal oleh Siam Bioscience, sebuah perusahaan milik Raja Maha Vajiralongkorn.

Pemerintah mengatakan akan memiliki 6 juta dosis AstraZenaca dan 3 juta dosis Sinovac yang tersedia pada Juni. Sedikit lebih dari 1 juta orang di Thailand telah divaksinasi penuh, dari populasi 66 juta.

Pengadaan akademi kerajaan dilakukan setelah Thailand dilanda wabah Covid-19 terburuk sejauh ini, dengan lebih dari 80% dari 144.976 kasus dan 954 kematian terjadi dalam dua bulan terakhir akibat varian B117 yang sangat mudah ditularkan, yang pertama kali terdeteksi di Inggris.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Iklan Lazada Dituding Hina Putri Kerajaan Thailand

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular