Sah! Korsel Setujui Penggunaan 2 Alat Tes Covid-19 Mandiri

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
23 April 2021 19:14
A medical worker takes samples from a man during a COVID-19 testing at a makeshift clinic in Seoul, South Korea, Monday, Dec. 14, 2020. South Korea was opening dozens of free COVID-19 testing sites in the greater Seoul area, as the country registered additional more than 700 new cases Monday amid a surge in infections. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: AP/Ahn Young-joon

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan (MFDS) memberikan persetujuan bersyarat untuk dua jenis alat uji mandiri Covid-19, Jumat (23/4/2021). Kedua jenis alat itu menjadi sebagai alat tambahan untuk meningkatkan kapasitas pengujian Korsel di tengah kasus harian Covid-19 yang meningkat.

Dikutip Yonhap, MFDS menyatakan telah memberi lampu hijau untuk alat uji yang dikembangkan oleh dua perusahaan bioteknologi, SD Biosensor dan Humasis. Ini merupakan persetujuan pertama untuk alat uji di rumah untuk mendeteksi virus corona penyebab Covid-19.

Persetujuan bersyarat akan memungkinkan kedua test kit untuk digunakan di dalam negeri sampai produk yang disetujui sepenuhnya diluncurkan.

Langkah tersebut akan memungkinkan orang untuk mengumpulkan sampel dari hidung mereka sendiri, dan hasilnya keluar dalam waktu 15-20 menit.

Otoritas kesehatan mengatakan alat tes mandiri hanya digunakan sebagai alat tambahan. Ini karena akurasinya rendah dibandingkan dengan tes PCR yang biasa digunakan.



"Jika tes ternyata positif, mereka harus melakukan tes PCR," tulis MFDS.

Kedua test kit tersebut telah mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat oleh negara asing seperti di beberapa negara Eropa.

Mereka yang ingin menggunakan alat swauji dapat membelinya di apotek atau melalui saluran online dalam beberapa hari mendatang. Harga jual barang bisa mencapai sekitar 10.000 won atau setara Rp 126 ribu.

Beberapa ahli mengatakan test kit akan membantu mendeteksi lebih banyak kasus Covid-19. Namun, ada kekhawatiran hasil tes yang tidak akurat dapat mendorong orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus secara diam-diam tanpa disadari.

Korsel sedang berjuang untuk meningkatkan kapasitas pengujian. Ini karena negara itu bersiap untuk gelombang pandemi berikutnya.

Negeri Ginseng melaporkan 797 lebih banyak kasus Covid-19, termasuk 758 infeksi lokal pada hari Jumat. Dengan demikian total kasus menjadi 117.458.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korsel: 8 Kematian Tak Berhubungan dengan Vaksin AstraZeneca

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular