3,8 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca Tiba di RI Akhir April?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 April 2021 13:10
A nurse assistant prepares a dose of the Oxford-AstraZeneca vaccine for COVID-19 during a priority vaccination program for health workers at a community medical center in Sao Paulo, Brazil, Wednesday, Feb. 3, 2021. (AP Photo/Andre Penner)
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat dikabarkan tertunda pengirimannya, pasokan vaksin AstraZeneca akan kembali datang ke Indonesia. Kemungkinan kehadirannya akan lebih awal dari rencana awal pada bulan Mei.

Kemungkinan pada akhir April akan datang 3,8 juta dosis AstraZeneca. Pasokan itu merupakan bagian dari jumlah 11 juta yang harusnya datang Mei mendatang.

"3,8 juta vaksin AstraZeneca yang kita tahu awalnya ditunda rencananya itu baru akan dikirimkan bulan Mei. Tapi kita melihat tadi pak menteri (Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin) menyampaikan bahwa dengan upaya yang dilakukan bapak presiden bersama dengan ibu menlu dan bapak menkes sehingga kemudian di akhir April bisa dikirimkan setidaknya sebagian dari komitmen 11 juta yang seharusnya diterima sampai Mei," kata Jubir Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi dalam Profit CNBC Indonesia, Kamis (22/4/2021).

Untuk pasokan baru nanti, Siti Nadia menjelaskan berasal dari Covax Facility. Jadi vaksin yang diberikan secara gratis melalui mekanisme tersebut.

Dari mekanisme yang sama, Indonesia sebelumnya sudah mendapatkan 1,1 juta dosis dan disalurkan pada 7 provinsi. Siti Nadia menjelaskan tambahan vaksin nanti juga diberikan pada wilayah tersebut yang sudah mendapatkan suntikan pertama sebelumnya.

"Yang pasti karena dosis pertama kepada 7 provinsi dan TNI-Polri, tentunya 3,8 juta akan diberikan sebagai antisipasi untuk penyuntikan dosis kedua AstraZeneca," jelasnya.

Selain itu sisanya akan dibagikan pada provinsi lainnya. Menurutnya akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kecepata penyuntikan dosis vaksin.

Wilayah dengan stok lebih sedikit dari lainnya akan jadi prioritas pendistribusian AstraZeneca nantinya.

"Kecepatan penyuntikan dosis atau stok di provinsi itu masih banyak terutama stok Sinovac, kita akan mengutamakan provinsi yang stoknya lebih sedikit dan kecepatan penyuntikan lebih tinggi," kata Siti Nadia.

Sementara itu di sejumlah negara ditemukan kasus pembekuan darah pada beberapa penerima vaksin AstraZeneca. Di Indonesia sendiri pada penyuntikan 1,1 juta dosis belum ada kasus yang sama.

Siti Nadia menjelaskan sejauh ini efek samping yang ditemukan adalah demam, menggigil, mual dan muntah. Setelah diberikan obat penurunan panas atau anti nyeri, 2-3 hari keluhan pada sebagian besar penerima keluhannya sudah menghilang.

"Dan tidak ada sampai saat ini kejadian efek samping berat termasuk tadi pembekuan darah sebagai akibat penyuntikan AstraZeneca," ungkap Siti Nadia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tak Ada Efek Samping Berat,RI Lanjut Pakai Vaksin AstraZeneca

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular