
Ical Hingga Gatot, Deretan Tokoh yang Disuntik Vaksin Terawan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah tokoh hingga anggota DPR RI menjadi relawan Vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto. Proses itu dimulai pada, Rabu (14/4/2021), dengan diawali pengambilan sampel darah di RSPAD Gatot Soebroto. Siapa saja yang ikut?
Terpantau ada sejumlah anggota komisi IX DPR RI hingga pimpinan DPR RI yang ikut serta. Tak hanya itu, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga terlihat di RSPAD Gatot Soebroto untuk mengikuti prosesnya.
Sebelumnya, mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, sudah lebih dahulu memulai prosesi itu. Dia mengaku percaya dengan kemampuan Terawan.
Berikut ini nama-nama tokoh yang sudah memulai proses vaksin Nusantara:
1. Aburizal Bakrie
2. Gatot Nurmantyo
3. Sufmi Dasco Ahmad
4. Emanuel Melkiades Lakalena
5. Saleh Partaonan Daulay
6. Adian Napitupulu
7. Nihayatul Wafiroh
8. Arzetty Bilbina
Dalam keterangannya, Saleh mengklaim minat sejumlah orang terhadap Vaksin Nusantara sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan antrean panjang yang ada.
"Kata pihak RSPAD, banyak yang mau divaksin. Tetapi mereka batasi. Mereka masih fokus pada studi dan penelitian yang dilaksanakan," ujar Saleh.
Ia lantas mengungkapkan lima alasan bersedia divaksinasi Covid-19 dengan menggunakan Vaksin Nusantara.
"Pertama, saya sudah berdiskusi dengan para penelitinya. Baik peneliti asal Indonesia, maupun peneliti asal AS. Saya mendapatkan penjelasan utuh terkait vaksin nusantara ini. Dan saya percaya bahwa vaksinasi ini sangat baik dan efektif dalam rangka meningkatkan imunitas," ujar Saleh.
"Kedua, saya juga sudah berbicara dengan orang-orang yang pernah divaksin dengan vaksin nusantara. Menurut mereka, vaksin nusantara ini dapat dikatakan tidak memiliki efek samping. Sementara, efektivitasnya sangat baik. Setelah divaksin, mereka mengukur tingkat imunitas mereka. Terbukti, tingkat imunitas mereka naik cukup tinggi. Mereka lalu merekomendasikan vaksin ini kepada orang lain, termasuk kepada saya."
Ketiga, lanjut Saleh, Vaksin Nusantara sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Apalagi, presiden Jokowi sudah meminta agar Indonesia mengutamakan produk dalam negeri.
"Nah, Vaksin Nusantara ini harus menjadi salah satu contoh produk dalam negeri yang perlu mendapatkan dukungan dan perhatian pemerintah," kata Saleh.
Keempat, menurut dia, vaksinasi dengan Vaksin Nusantara ini dilakukan terbatas. Karena itu, tidak melanggar ketentuan apa pun.
"Semoga saja, dengan melakukan vaksinasi ini, BPOM akan lebih mudah memberikan berbagai macam izin yang dibutuhkan," kata Saleh.
"Kita berani jadi contoh. Berani untuk divaksin lebih awal. Saya melihat, para peneliti dan dokter-dokter yang bertugas semuanya ikhlas. Tidak ada muatan politik sedikit pun."
Kelima, lanjut Saleh, dirinya berharap kedaulatan dan kemandirian Indonesia dapat terjamin dalam bidang kesehatan dan pengobatan. Ia yakin, momentum Covid-19 bisa menjadi pintu masuk.
"Sekarang kan kita masih tergantung negara lain. Ketika diembargo, program vaksinasi kita langsung terganggu. Setidaknya, mengganggu jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. Di situ pentingnya kemandirian dan kedaulatan tersebut," ujar Saleh.
Berita selengkapnya >>> Klik di sini
(miq/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Nusantara Terawan tidak Cocok untuk Vaksinasi Massal?
