Vaksinasi Covid-19 di Bali Terancam Terlambat 2 Bulan

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
08 April 2021 12:52
Luhut Binsar Pandjaitan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Luhut Binsar Pandjaitan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses vaksinasi Covid-19 tahap dua di Bali berpotensi mengalami keterlambatan dari waktu yang dijadwalkan akibat adanya hambatan proses pengiriman. Keterlambatan vaksinasi di Pulau Dewata ini pun diperkirakan bisa mundur hingga dua bulan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada kendala dalam proses pengiriman vaksin dari negara produsen.

"Akibat adanya blokade dari beberapa negara produsen vaksin, mengakibatkan keterlambatan 2 bulan dari rencana awal," ujarnya dalam webinar virtual, Kamis (8/4/2021).

Menurutnya, keterlambatan ini terjadi pada vaksin tambahan sekitar 1,5 juta dosis produksi AstraZeneca yang akan diberikan untuk Bali. Padahal seharusnya vaksin ini ditargetkan datang pada April atau Mei 2021.



Padahal, Luhut menilai percepatan vaksinasi untuk warga Bali menjadi salah satu kunci untuk memulihkan perekonomian. Apalagi perekonomian Bali pada tahun lalu terkontraksi sebesar 0,3%, yakni lebih dalam dari kontraksi perekonomian nasional.

"Hal ini disebabkan oleh besarnya ketergantungan ekonomi Bali terhadap sektor pariwisata. Salah satu sektor paling terdampak Covid-19," jelasnya.

Sebagai informasi, program vaksinasi Covid-19 tahap awal di Bali sudah dilaksanakan dan hingga 20 Maret telah dilakukan untuk sekitar 127.000 warga Pulau Dewata tersebut.

Jumlah warga yang divaksin ini masih sangat jauh untuk mencapai herd immunity di Bali. Sebab, total jumlah masyarakat Bali tercatat 4,32 juta jiwa.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Indonesia Punya Super Imunitas Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular