
Jangan Asal Izinkan Aplikasi Akses Kamera & Mikrofon, Atau...

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak pengguna memperbolehkan aplikasi atau layanan online mengakses mikrofon atau webcam mereka. Hal ini berdasarkan laporan Kaspersky secara global, dari 15 ribu orang yang diteliti, jumlah pengguna yang membuka aksesnya hampir seperempatnya atau 23%.
Dari mereka yang memberikan izin, 27% orang berusia 25-34 tahun selalu mengizinkan akses pada kamera dan mikrofon. Namun ternyata jumlah lebih sedikit diperoleh dari kelompok berusia 55 tahun ke atas dengan 38% mengaku tidak pernah memberikan akses pada layanan ataupun aplikasi.
Walaupun mereka memberi izin, tapi para pengguna punya kekhawatiran ada seseorang yang mengawasi lewat webcam debanyak 59%. Selain itu juga 60% diantara pengguna waspada pengawasan iu dilakukan lewat perangkat lunak yang berbahaya, dikutip dari keterangan resmi Kaspersky, Jumat (26/3/2021).
Head of Consumer Product Marketing Kaspersky, Maria Titova mengakui masih banyak orang yang tidak langsung memahami protokol keamanan soal penggunaan webcam dan proses keamanannya.
Namun melihat tren pengguna yang waspada, ternyata menjadi hal yang positif adanya peningkatan kesadaran akan keamanan dan potensi ancaman di dunia maya.
" Namun, apa yang kami amati sekarang adalah tren positif yang kuat dari peningkatan kesadaran seputar keamanan online dan potensi ancaman. Ini dapat dilihat pada perilaku konsumen yang lebih proaktif seperti mengambil tindakan pencegahan dan memeriksa izin sebelum memberikan akses video dan mikrofon,"ujarnya.
"Kami juga berharap peningkatan kesadaran keamanan siber akan didukung oleh pelatihan dasar keamanan yang diselenggarakan oleh bisnis untuk karyawan mereka - terutama karena perangkat audio dan video sekarang banyak digunakan untuk pekerjaan jarak jauh."
Kaspersky memberikan saran untuk melindungi privasi dan keamanan saat menggunakan webcam. Pertama adalah menutup webcam secara sederhana.
Selain itu juga bisa menggunakan solusi keamanan dengan layanan perlindungan tingkat lanjut serta bisa dalam beberapa perangkat termasuk PC, Mac, Android dan iOS.
Pengguna juga diwajibkan melakukan analisis pada aplikasi yang dibuka aksesnya untuk web camera atau microfon. Menurut pihak Kaspersky, pengguna menghapus izin jika dirasa tidak relevan.
Sebagai informasi, kebutuhan akan webcam memang menanjak selama setahun terakhir untuk pengguna melakukan aktivitas pekerjaan, sosial dan juga hiburan. Terlihat juga adanya kenaikan pada layanan video conference, misalnya pada Microsoft Teams per Juni 2020 tumbuh mencapai 894% dibandingkan pada Februari di tahun yang sama.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada! 34 Aplikasi Ini Bisa Rampok Rekening dan Bajak WA
