
Bitcoin Nyungsep! Ripple Malah Terbang Tinggi, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mata uang kripto nyungsep dalam beberapa hari terakhir, tetapi ripple melawan gravitasi. Apa yang sedang terjadi?
Sentimen negatif kembali menerpa mata uang kipto. Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kemarin mengatakan mata uang kripto tidak stabil sebagai penyimpan nilai (store of value).
"Mereka (mata uang kripto) sangat volatil oleh karena itu tidak terlalu berguna sebagai store of value, dan tidak didukung oleh apapun. Mata uang kripto lebih ke spekulatif yang pada dasarnya pengganti emas daripada gantikan dolar AS," kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International, Senin (23/3/2021).
Akibat pernyataan Powell tersebut mata uang kripto rontok, kecuali ripple (XRP)
Bitcoin dan ethereum misalnya, dua mata uang krpto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini kemarin merosot 4,7% dan 6,3%, melansir data Refinitiv. Sehari sebelumnya, keduanya masing-masing turun lebih dari 2%.
Sementara itu, ripple kemarin melesat 7,65%, bahkan sebelumnya sempat terbang nyaris 20%. Pada perdagangan Selasa (23/3/2021) ripple kembali melesat 8% ke US$ 0,583/XRP, sebaliknya bitcoin sempat turun 3% ke US$ 52.933,03/BTC, dan ethereum turun 1,7% ke US$ 1.650/ETH.
Pemicu utama penguatan ripple (XRP) adalah pernyataan hakim dalam kasus hukumnya dengan Security and Exchange Commission (SEC). SEC dalam hal ini menuntut perusahaan Ripple Lab karena menjual XRP tanpa didaftarkan sebagai sekuritas atau perusahaan meminta pengecualian.
SEC pada dasarnya melihat XRP sebagai sekuritas, sehingga harus didaftarkan terlebih dahulu sebelum dijual. Namun, hakim dalam kasus ini melihat XRP sebagai mata uang yang berbeda dengan bitcoin atau ethereum atau mata uang kripto lainnya.
"Menurut pemahaman saya, XRP tidak hanya hanya memiliki nilai seperti mata uang, tetapi juga kegunaan, dan kegunaan itu berbeda dengan bitcoin ataupun ethereum," kata hakim Sarah Netburn, sebagaimana dikutip CoinDesk, Senin (22/3/2021).
Berbeda dengan mata uang kripto pada umumnya, ripple atau XRP merupakan mata uang kripto yang tidak desentralisasi secara kepemilikan, sebab dikendalikan oleh Ripple Labs. Artinya, Ripple Labs memiliki kekuatan untuk mengendalikan nilai XRP, mirip dengan bank sentral yang bisa mempengaruhi nilai tukar dengan mengendalikan pasokannya.
Untuk diketahui ripple diciptakan oleh perusahaan Ripple Labs, merupakan sebuah protokol open source yang dirancang untuk menciptakan proses pembayaran, transfer dan pertukaran mata uang yang lebih cepat, transparan dan murah.
Ripple memiliki mata uang kripto yang disebut XRP, tetapi bagi khalayak umum ripple dan XRP ini adalah sama. Jumlah XRP juga jauh lebih banyak ketimbang bitcoin yang hanya 21 juta. Di dunia ini ada 100 miliar XRP, dan saat ini yang bereda di pasar sekitar 45 miliar, dan sisanya disimpan oleh Ripple Labs.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/roy)
Next Article Bitcoin-Ethereum-Ripple, Mana yang Paling Bahaya?