
Klaim Bio Farma, Vaksin AstraZeneca Sudah Dikirim ke 6 Daerah

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bio Farma (Persero) merilis update distribusi vaksin Covid-19 AstraZeneca. Seperti diketahui, vaksin itu merupakan hasil kerja sama multilateral antara pemerintah Republik Indonesia dengan Covax/GAVI yang telah tiba di Indonesia pada tanggal 8 Maret 2021.
Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan mengatakan, mengenai target dan rencana pendistribusian vaksin AstraZeneca dalam kemasan multidose, sepenuhnya adalah wewenang dari Kemenkes. Bio Farma melaksanakan pendistribusian mengikuti arahan dari Kemenkes meliputi provinsi tujuan, jumlah vial yang didistribusikan, serta kapan waktu pengirimannya.
"Distribusi pertama vaksin ini, dilaksanakan pada hari Sabtu (20/3/2021) yang lalu untuk provinsi Jawa Timur sebanyak 45.000 ribu vial, Bali dan NTT masing-masing sebanyak 5.000 ribu vial," ujar Iwan dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia.
Menurut Iwan, untuk hari ini, pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca kembali dilaksanakan dengan tujuan tiga provinsi. Ketiga provinsi itu adalah DKI Jakarta, Kepulauan Riau dan Sulawesi Utara masing-masing 5.000 vial.
Perihal vaksinasi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia menyatakan pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 tuntas dalam kurun waktu satu tahun.
Seperti diketahui, Indonesia memulai vaksinasi Covid-19 pada 13 Januari 2021 ditandai dengan penyuntikkan vaksin terhadap Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Berbicara dalam acara Spectaxcular 2021 yang digelar Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) secara virtual, Senin (22/3/2021), Siti Nadia mengungkapkan vaksinasi Covid-19 dilakukan agar Indonesia bisa keluar dari pandemi Covid-19. Tujuan vaksinasi lainnya adalah menekan penularan virus corona penyebab Covid-19 sekaligus menurunkan kematian akibat penyakit tersebut.
"Tentunya kita akan melaksanakan vaksinasi kepada 181,5 juta sasaran dan ini artinya kita membutuhkan setidaknya 426 juta dosis vaksin yang harus disediakan," ujar Siti Nadia.
"Ini merupakan tantangan terbesar untuk negara yang memiliki penduduk dengan jumlah sasaran sebanyak itu. Karena kita tahu ketersediaan vaksin ini juga sangat terbatas. Sehingga untuk pelaksanaan vaksinasi ini kita sudah rencanakan kita bisa selesaikan dalam jangka waktu satu tahun," lanjutnya.
Siti Nadia mengungkapkan ada catatan positif sejauh ini dari vaksinasi Covid-19 di tanah air. Sampai saat ini, yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama itu mencapai 5,7 juta sasaran. Sementara yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis kedua 2,4 juta sasaran.
"Dan kita cukup bangga kalau kita bandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara sendiri di dunia kita termasuk negara nomor 8 terbanyak yang berkomitmen memberikan vaksin untuk masyarakat. Jadi kerja keras kita terlihat bahwa capaian kita di dunia global itu tidak tertinggal dari negara-negara lainnya," kata Siti Nadia.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Bio Farma Dapat Izin Darurat Vaksin Pertama dari WHO