Catat! Kadaluarsa Vaksin AstraZeneca 6 Bulan Lagi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
19 March 2021 17:57
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Badan POM, Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Badan POM, Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt, memberikan keterangan pers mengenai perkembangan terkini terkait vaksin COVID-19 dari AstraZeneca. (Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin AstraZeneca diketahui sudah mendarat di Indonesia sejak 8 Maret 2021 lalu. BPOM telah memberikan kadaluarsa vaksin itu selama enam bulan.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari BPOM, Lucia Rika Andalusia mengatakan produksi vaksin Covid-19 masih memiliki data stabilitas yang terbatas. Data tersebut berusia tiga bulan.

"Badan POM memberikan kadaluarsa selama enam bulan atau dua kali masa stabilitas," kata Lucia, Jumat (19/3/2021).

Menurutnya ini merupakan fleksibilitas, sebab vaksin merupakan produk fast moving dan bisa segera digunakan.

Lucia juga membicarakan permasalahan AstraZeneca di sejumlah negara yang dikabarkan menimbulkan pembekuan darah pada para penerima vaksin. Dia menyebutkan pihaknya langsung melakukan kajian dan melakukan komunikasi dengan WHO serta otoritas obat di negara lain untuk melihat investigasi lebih lengkap.

Menurutnya hasil pertemuan otoritas obat Eropa atau EMA (Europe Medicines Agency) menyebutkan vaksin AstraZeneca lebih besar manfaat daripada resiko. Termasuk menimbulkan efek samping seperti pembekuan darah atau reaksi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) lainnya.

Selain itu disebutkan vaksin tidak terkait dengan kejadian pembekuan darah pada penerima vaksin. EMA juga menyatakan tidak ada masalah terkait kualitas Astrazeneca.

"EMA juga menyatakan tidak ada permasalahan kualitas AstraZeneca secara menyeluruh atau batch tertentu," ujarnya.

Berdasarkan hal itu, Badan POM bersama Komnas penilai obat, KIPI, dan ITAGI (Technical Advisory Group on Immunization) telah melakukan pembahasan 19 Maret 2021. Dari sana terdapat sejumlah rekomendasi yakni masyarakat harus mendapatkan vaksinasi sesuai dengan jadwal, walaupun terhadap resiko KIPI namun resiko kematian akibat Covid-19 juga tinggi.

Selain itu juga direkomendasikan manfaat AstraZeneca menunjukkan lebih besar dari resiko. Oleh karena itu juga vaksin AstraZeneca untuk mulai digunakan.

Lucia menyebutkan AstraZeneca juga mencantumkan peringatan kehati-hatian penggunaan pada salah satunya dengan gangguan pembekuan darah. Selain itu juga vaksin yang diterima di Indonesia diterima dengan jaminan mutu sesuai persyaratan global untuk cara pembuatan obat yang baik.

Badan POM, Kementerian Kesehatan dan Komnas KIPI juga memantau keamanan vaksin serta menindaklanjuti kejadian pasca imunisasi.

"Mengawal distribusi keluar dari industri farmasi hingga masyarakat, penting karena produk cold chain suhu penyimpanan dijaga 2-8 derajat celcius," kata dia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi: Mulai April 2021 RI Dapat Pasokan Vaksin AstraZeneca

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular