Maaf! Riset Ini Sebut Vitamin D 'Nggak Ngefek' Lawan Covid-19

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
11 March 2021 19:15
Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)
Foto: Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepercayaan publik mengenai keampuhan vitamin D melawan Covid-19 nampaknya hanya isapan jempol belaka. Hal ini didapatkan dari sebuah penelitian.

Dilansir The Guardians, Kamis (11/3/2021), sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Aristoteles, Yunani, menyatakan bahwa vitamin dapat terdistorsi oleh bagian tertentu dalam virus yang telah membuat pandemi global ini.

"Ada informasi yang berlebihan tentang manfaat vitamin D ... vitamin D dipuji karena terlalu banyak hal," kataDr Michael Chourdakis, salah satu tim penyusun penelitian itu.

Ia menambahkan bahwa studi tersebut solid secara metodologis dan data menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara vitamin D dan infeksi Covid, pemulihan atau kematian.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh kelompok peneliti dari Kanada. Mereka menemukan bukti suplementasi vitamin D dengan tujuan mencegah atau mengobati Covid-19 masih kurang ampuh dan diperlukan penelitian lebih lanjut.

"Kami adalah ilmuwan - kami percaya pada data. Kami merasa bahwa data hari ini menunjukkan bahwa vitamin D tidak akan melindungi dari hasil Covid-19. Kami akan dengan senang hati menghibur setiap data yang menunjukkan sebaliknya," ungkap Dr. Brent Richards, seorang ilmuwan klinis dari Universitas McGill berfokus pada endokrinologi, epidemiologi, dan biostatistik yang merupakan salah satu penulis studi genetik.

"Namun penting untuk diingat bahwa dalam bidang studi vitamin ada keakraban masyarakat umum dengan vitamin dan tingkat kepercayaan yang tinggi yang tidak kita lihat dengan jenis intervensi lain. Jadi, orang sangat ingin solusi ini menjadi solusi berbasis vitamin - dan terkadang tidak selalu demikian," tambahnya

Sebelumnya vitamin D dipercaya dalam penyembuhan infeksi corona. Bahkan pemerintah Indonesia sempat membuat pedoman Tatalaksana Covid-19, edisi 3 tahun 2020, dimana masyarakat disarankan mengonsumsi suplemen vitamin D3 dosis 400IU - 1000IU untuk terhindar dari Covid-19.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Varian Covid Baru Diciptakan di Lab, Tingkat Kematian 80%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular