
Biar Gak Keliru, Ini yang Wajib Anda Tahu Soal Long Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Long Covid-19 adalah gejala sakit berkepanjangan yang diderita seseorang setelah dinyatakan negatif Covid-19.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito mengatakan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara umum penderita Covid-19 akan sembuh dalam waktu 2-6 minggu.
"Sebagian besar mengalami gejala ringan dan sedang. 10-15% diantaranya gejala berat dan5% kritis," katanya di Jakarta, Selasa (9/3/2021).
Akan tetapi, untuk beberapa orang ada gejala yang dirasakan setelah beberapa waktu dinyatakan pulih. Long Covid-19 ini bisa diderita oleh usia muda bahkan anak-anak. Bahkan oleh orang yang tanpa komorbid atau sakit bawaan.
"Pada sampel usia 18-34 tahun, sebelumnya sehat ada 20% atau 1 diantara 5 menderita gejala berkepanjangan. Namun harap dijadikan catatan, long Covid-19 tak akan menularkan virus yang sama kepada mereka di sekitarnya," terangnya.
Dalam hal ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC) telah melakukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hal ini khususnya dalam jangka panjang, berapa lama pulih hingga gejala yang dirasakan.
"Gejala tersebut kelelahan, kesulitan bernafas, batuk, sakit sendi dan dada. Gejala mungkin lainnya kesulitan berpikir kemudian depresi, sakit otot, sakit kepala, demam dan jantung berdebar," katanya menjelaskan.
Meski kasusnya jarang, lanjut Wiku, ada komplikasi medis lainnya. Masalah ini tampaknya bisa juga mempengaruhi sistem organ seperti adanya pembengkakan otot jantung, pernapasan dalam hal ini fungsi paru-paru, kerusakan ginjal akut, gatal-gatal dan rontok, masalah indra penciuman dan perasa.
"Masyarakat diminta waspada, dampak ini tak hanya yang komorbid tapi juga usia muda dan tak ada komorbid. Dengan adanya hasil ini, beberapa masyarakat yang acuh bahkan tak percaya bisa menimbang kembali caranya beraktivitas. Jika merasakan gejala, segera ke fasilitas kesehatan," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Belum Kelar, Ilmuwan Warning Virus Baru dari Rusia!