Terungkap Misteri Kematian 8 Orang yang Divaksin AstraZeneca

Thea F, CNBC Indonesia
08 March 2021 15:42
A nurse assistant prepares a dose of the Oxford-AstraZeneca vaccine for COVID-19 during a priority vaccination program for health workers at a community medical center in Sao Paulo, Brazil, Wednesday, Feb. 3, 2021. (AP Photo/Andre Penner)
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Korea Selatan memastikan, tidak ada hubungan antara vaksin virus dengan kematian yang terjadi di negara itu beberapa waktu lalu. Sebelumnya pejabat kesehatan setempat menginvestigasi, adanya delapan kematian warga setelah menerima vaksin AstraZeneca.

"Secara tentatif kami menyimpulkan, sulit untuk menetapkan hubungan antara reaksi merugikan mereka setelah divaksinasi, dan kematian mereka," Direktur Korea Disease Control and Prevention Agency (KDCA), Jeong-Eun Kyeong, dikutip Reuters (8/3/2021).

Mulai akhir Februari lalu, masyarakat dan pekerja di panti jompo serta individu berisiko lainnya divaksinasi. Hingga Minggu, sudah 316.865 orang telah menerima suntikan pertama vaksin.

Namun beberapa waktu lalu, sejumlah wabah muncul di pabrik dan tempat industrial lainnya. Temuan ini mendorong otoritas Korea Selatan melakukan inspeksi pada 12 ribu tempat kerja dengan pekerja internasional di dalamnya.

Jeong-Eun Kyeong mengatakan, lingkungan kerja dan perumahan para pekerja asing meningkatkan kasus infeksi. Namun sayangnya mereka juga kesulitan menemukan pasien pertama.

"Lingkungan kerja dan perumahan komunal mereka meningkatkan bahaya kasus infeksi, namun sulit untuk menemukan pasien awal karena terbatasnya akses pada sumber daya medis dan tes, dan masalah tempat tinggal ilegal," kata dia.

Sementara sejumlah pemerintah daerah meminta pekerja asing untuk melakukan tes dalam beberapa hari mendatang. Misalnya provinsi Gyeonggi meminta 85 ribu pekerja asing melakukan tes dalam dua minggu ke depan.

Sejauh ini setidaknya ada 151 warga asing di Dongducheon Gyeonggi dinyatakan positif. Namun memang sampai sekarang penyebab wabah belum jelas.

Sementara kota lainnya di Gyeonggi, Namyangju juga ditemukan 124 warga asing positif setelah wabah menyebar di pabrik plastik.

Pemerintah di Eumseong dan Jincheon juga meminta masing-masing 4500 dan 5000 warga asing untuk melakukan tes. Kedua kota itu mengalami wabah di pabrik kaca dan juga perusahaan pemrosesan makanan.

Sejak tahun lalu, Korea Selatan harus menghadapi kematian ratusan pegawai asal Thailand yang sebagian besar tidak berdokumen. PBB mendorong diadakan investigasi terkait masalah tersebut.

Laporan Thomson Reuters Foundation menyebutkan, kenaikan kematian warga Thailand pada pertengahan Desember 2020 mencapai rekornya, yakni sebanyak 122 orang.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Negara Miskin Tolak Vaksin AstraZeneca, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular