Tegas! Youtube Setop 5 Channel Milik Junta Militer Myanmar

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen YouTube menghentikan lima saluran milik militer Myanmar dari platformnya pada Jumat (5/3/2021). Penghapusan, termasuk saluran YouTube jaringan Radio dan Televisi Myanma (MRTV) yang dikelola pemerintah, serta Myawaddy Media milik militer yang digunakan untuk menyebarkan propaganda militer di Burma.

Tindakan YouTube ini menjadi intervensi besar pertama yang dilakukan platform berbagi video daring saat kudeta militer di Myanmar berlangsung.

"Kami telah menghentikan sejumlah saluran dan menghapus beberapa video dari YouTube sesuai dengan pedoman komunitas kami dan hukum yang berlaku," kata juru bicara YouTube, dikutip dari The Verge, Minggu (7/3/2021).

Laporan Reuters mengatakan sebelum terjadinya kudeta, YouTube juga menghentikan 34 saluran yang digunakan sebagai "operasi pengaruh" selama pemilihan Myanmar pada tahun 2020.

Baca: Ultimatum Bagi Junta Militer Myanmar, DK-PBB akan Bertindak

Selain YouTube, platform media sosial Facebook juga berusaha membatasi pengaruh militer Myanmar. Caranya adalah dengan melarang semua halaman militer di platformnya sejak Februari dan memutus akses organisasi ke iklan di platform tersebut, menurut laporan The New York Times.

Sebagai tanggapan, menurut NetBlocks, militer balik melarang Facebook dan secara drastis membatasi akses ke semua jejaring sosial dengan memberlakukan jam malam internet reguler di seluruh negeri sejak kudeta dimulai.

Tanggapan Facebook yang lebih aktif terhadap tindakan militer dapat dilihat sebagai akibat langsung dari kritik yang diterima jaringan sosial atas perannya dalam kekerasan genosida yang terjadi di Myanmar pada tahun 2018.

Larangan YouTube tentunya tidak membahas semua propaganda pro-militer di platform tersebut. Tetapi larangan tersebut menunjukkan kesediaan untuk campur tangan saat protes terhadap junta militer terus berlanjut.

(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik Buat YouTuber, Konten Bisa Buat Jaminan Utang Bank