Internasional

WHO Batal Rilis Investigasi Corona di Wuhan, Kenapa?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
05 March 2021 14:30
WHO
Foto: WHO

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membatalkan rencana merilis laporan sementara hasil tim investigasi corona di China. Tim ini dikirim untuk menyelidiki asal-usul pandemi di Wuhan yang diyakini sebagai lokasi asal munculnya virus SARS-CoV-2 pada Desember 2019 lalu.

Pembatalan perilisan ini dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Kamis (4/3/2021) malam. Sebelumnya Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada 12 Februari bahwa laporan pendahuluan dengan ringkasan temuan tim akan diterbitkan segera, setelahnya akan dirilis laporan lengkap dalam hitungan minggu.

Tapi kini rencananya adalah untuk membatalkan laporan sementara. Sebaliknya, tim tersebut akan menerbitkan laporan lengkap dan terakhir, dengan ringkasan temuannya.

"Menurut definisi, laporan ringkasan tidak memiliki semua detail," kata pimpinan tim investigasi WHO, Ben Embarek. "Jadi karena begitu banyak yang tertarik dengan laporan ini, ringkasan saja tidak akan memuaskan rasa penasaran pembaca."

Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Ned Price meminta China untuk membagikan apa yang mereka ketahui sejak hari-hari awal pandemi.

"Ini tentang belajar dan melakukan, diposisikan untuk melakukan segala yang kami bisa untuk melindungi diri kita sendiri, rakyat Amerika, dan komunitas internasional dari ancaman pandemi di masa depan," kata Price dalam sebuah pengarahan.

"Makanya kita butuh pemahaman ini. Makanya kita butuh transparansi dari pemerintah China ini."

Tim ahli WHO yang bekerja dalam tiga kelompok, yang berfokus pada kemungkinan keterlibatan hewan, epidemiologi atau penyebaran penyakit, serta temuan dari pengambilan sampel lingkungan, mulai mendapatkan titik terang setelah melakukan perjalanan ke Pasar Makanan Laut Huanan (Huanan Seafood Market) di pusat kota.

Mereka sempat menyatakan jumlah orang yang terinfeksi virus corona SARS-CoV-2 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei 5 kali lebih besar dari laporan pemerintah China. Ben Embarek mengatakan jumlah kasus lebih besar dari yang dilaporkan, sekitar 1.000 lebih orang di Wuhan terserang virus ini pada Desember 2019.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli WHO Klaim Temukan Bukti Baru Covid-19 Wuhan, Apa itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular