Terapi Konvalesen Sembuhkan Covid, Tapi Kesulitan Pendonor

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 February 2021 20:37
Donor plasma konvalesen penyitas Covid-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Donor plasma konvalesen penyitas Covid-19. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terapi Plasma Konvalesen dianggap dapat menjadi salah satu solusi untuk penanganan pasien Covid-19. Namun ternyata untuk mendapatkan donor plasma cukup ada kesulitan.

Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala BRIN, Bambang Brodjonegoro juga mengatakan harus mendapatkan donor untuk plasma konvalesen. Sebab menurutnya sempat ada permintaan tinggi atas plasma namun tidak diikuti dengan ketersediaannya.

Selain itu dia mencatat donor plasma juga tergantung dengan golongan darah pasien. Ini membuat orang yang butuh donor menjadi tidak tertolong akibat tidak mendapatkan terapi.

"Pasien yang sebenarnya bisa sembuh dengan terapi ini tapi karena tidak mendapatkan akhirnya harus meninggal dunia," ungkapnya, dalam Webinar Plasma Konvalesen Pada Penangan Covid-19, Kamis (11/2/2021).

Hal yang sama juga dikatakan Kepala UTD Pusat PMI, Ria Safitri, tantangan dalam mendapatkan donor plasma konvalesen. "Susah mendapatkan calon pendonor, karena enggak semua bisa jadi pendonor," ungkapnya.

Sementara itu Bambang juga mengatakan jika Indonesia telah ada uji klinis 1 untuk terapi plasma konvalesen. Menurutnya hasilnya menunjukkan sangat baik.

Dia menjelaskan jika donor terbaik diberikan dari penyintas atau seseorang yang sudah sembuh Covid-19 berkategori sedang sampai berat. Sementara penerima donor adalah dalam keadaan ringan ke sedang.

Indonesia juga saat ini sedang melakukan n pengembangan terapi lain untuk Covid-19 yakni stem cell. Bambang berharap keberadaan dua jenis terapi ini bisa saling melengkapi satu sama lain.

"Dan akhirnya Indonesia bisa menyatakan kita punya kawasan untuk terapi Covid dari berbagai kategori ringan sampai berat," kata Bambang.

Dalam kesempatan yang sama, Ria juga menegaskan permintaan plasma konvalesen bukan dari keluarga pasien. Namun permintaan itu hasil seleksi dokter dari pasien yang membutuhkan.

Setelah itu dokter penanggung jawab lah yang akan berkirim surat ke PMI untuk meminta darah untuk didonorkan. Ria menjelaskan setelah itu pihaknya akan menyiapkan plasma konvalesen sesuai yang dibutuhkan.

"Pasien yang membutuhkan diseleksi dokter penanggung jawab pasien. Lalu dibuat permintaan darah ke UDD PMI. Dari PMI disiapkan sesuai yang dibutuhkan," jelas Ria.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik, Obat Corona Made in RI Ini Tak Ada Efek Samping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular