Militer Myanmar Tangkap Aung San Suu Kyi, Internet Dicekik

Jakarta, CNBC Indonesia - Koneksi internet di Myanmar turun drastis setelah pemimpin senior partai oposisi termasuk Aung San Suu Kyi ditangkap militer. Ini merujuk pada laporan layanan pemantau internet NetBlocks.
Gangguan pada jaringan telekomunikasi dimulai sekitar pukul 3 pagi waktu Myanmar. Kecepatan koneksi internet terpantau turun menjadi 75% pada awalnya dan kemudian menjadi 50% pada pukul 8 pagi.
Saluran telepon ke ibu kota Naypyitaw dan pusat komersial utama Yangon tidak dapat dijangkau, dan siaran TV milik negara mati beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan dibuka kembali untuk pertama kalinya sejak kemenangan mutlak Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pada bulan November, seperti dikutip dari India Today, Senin (1/2/2021).
Netblocks melaporkan beberapa operator negara termasuk Pos dan Telekomunikasi Myanma milik negara (MPT) dan operator internasional Telenor terpengaruh. Sesuai temuan, operator jaringan terpengaruh karena "mekanisme gangguan terpusat yang menargetkan layanan seluler dan telepon tetap."
Militer Myanmar dilaporkan melakukan kudeta karena menganggap kemenangan partai oposisi yang dipimpin Aung San Suu Kyi melalui pemilihan umum November 2020 tidak sah. Mereka menunding banyak kecurangan dalam pemilihan tersebut.
"Saya ingin memberitahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum," kata juru bicara NLD Myo Nyunt kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa dia sendiri diperkirakan akan ditangkap.
Menurut televisi militer Myanmar, militer telah mengambil alih negara selama satu tahun dan menempatkan penasihat negara Aung San Suu Lyi sebagai tahanan rumah.
Sesuai laporan, militer di Myanmar yang dikenal sebagai Tatmadaw, memegang 25 persen dari total kursi di bawah konstitusi yang dirancang militer tahun 2008 dan beberapa posisi kementerian kunci juga disediakan untuk orang yang ditunjuk militer. Partai Suu Kyi merebut 396 dari 476 kursi di gabungan majelis rendah dan atas Parlemen dalam pemilihan November.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Internet RI Lelet se-Asia Tenggara, Kapan Susul Singapura?
