
'Ramalan' BGS: Vaksin Merah Putih Produksi Semester II-2022

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memproyeksikan pengembangan vaksin Merah Putih tuntas per semester II tahun depan. Demikian disampaikan BGS, sapaan akrab Budi Gunadi Sadikin, dalam Media Group News Summit yang berlangsung secara virtual pada Rabu (27/1/2021).
"Vaksin Merah Putih. Biar sama, seed vaksin paling cepat kuartal I-2021. Karena berasal dari hewan harusnya ada prosesnya pembersihan. Alatnya nggak ada di Indonesia, ada di luar negeri. Itu paling cepat 3 bulan, Juni 2021 itu bersih," ujarnya.
"(Vaksin Merah Putih) harus ikut uji klinis 1,2, dan 3. Paling cepat dan kalau berhasil masing-masing tiga bulan. Uji klinis 1 September 2021, uji klinis 2 Desember 2021, uji klinis 3 Maret 2022. Semuanya paling cepat tanpa gagal. Begitu selesai kita produksi. Reasonable paling cepat second half 2022," lanjut BGS.
Dalam kesempatan itu, eks Direktur Utama Bank Mandiri itu, menilai komitmen Indonesia untuk riset vaksin masih kurang. BGS enggan menyalahkan siapapun terkait hal ini.
"Sekarang saya lagi bujukin Kemenkeu minta dana supaya bisa untuk riset vaksin. Pak Bambang (Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro) sudah punya. Ya sudah Pak Bambang punya sama saya gabung jadi satu. Karena saya ingin punya dana untuk riset vaksin," kata BGS.
"Kalau bisa jangan cuma satu. Bukan karena saya nggak percaya sama Eijkman. Namanya vaksin bisa gagal. Kalau bisa konsorsium kalau nggak saingan. Kalau bisa UGM sama UI, Unpad sama Unair, nggak ada kok ngebelain. Saya alumni ITB nggak ada fakultas kedokteran ITB, nggak bisa melihat ngebelain siapa. Ada bagusnya punya konsorsium punya 3-4 nanti uangnya kita kasih. Investasi soal vaksin ini," lanjutnya.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi, Bibit Vaksin Merah Putih Unair Diserahkan ke PT Biotis