
Daftar Negara yang Beri Izin Vaksin Sinovac Lawan Covid-19

Salah satu yang menjadi perdebatan soal vaksin Sinovac adalah perbedaan efikasi di beberapa negara yang menjalankan uji klinis. Di Indonesia 65,3%, Brasil 50,4%, dan Turki 91,25%.
Kepala Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengungkapkan ekosistem masing-masing tempat uji klinis vaksin Sinovac berbeda di masing-masing negara. Vaksin Sinovac juga diujicobakan pada subjek yang berbeda-beda di setiap negara.
"Memang berbeda suasana ekosistem strategisnya. Contohnya untuk subjek uji klinis di Brasil itu terdiri dari semua tenaga kesehatan (nakes). Di Turki 20% nakes, 80% adalah pekerja risiko tinggi, supir taksi, pedagang di pasar. Sementara di Indonesia betul-betul dibuka untuk umum," ujar Penny seperti dikutip dari detikcom.
Hal itu berdampak pada hasil efikasi vaksinSinovacdi setiap negara. "Jadi merefleksikan kondisi masyarakat secara umum. Nah itu akan sangat berbeda impact-nya ke efikasi yang ada," ungkap Penny.
Penny menammbahkan efikasi vaksin Corona bukanlah satu-satunya parameter untuk untuk vaksinasi. Namun, efikasi memang membantu suatu negara menentukan jumlah cakupan untuk vaksinasi.
"Efikasi itu adalah semacam estimate dikaitkan dengan khasiat atau efektivitas obat. Jadi parameter estimate dalam situasi yang terkontrol. Jadi efikasi bukan satu-satunya alat dalam memilih vaksin (sepertiSinovac) yang akan di procure," terang Penny
"Tapi efikasi akan bisa digunakan dalam satu rumusan menghitung berapa jumlah cakupan vaksinasi yang harus dilakukan di satu negara. Tapi efikasi tidak menunjukkan aspek tunggal yang dikaitkan dengan perlindungan atau efektivitasnya dari suatu vaksin, karena itu banyak faktor lain yang menentukan."
(roy/dru)[Gambas:Video CNBC]