Nggak Dapat SMS, Gimana Cara Dapat Vaksin Corona Pak Menkes?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
16 January 2021 15:50
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac ke tenaga kesehatan di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jumat (15/1/2021). Vaksinasi kepada para tenaga kesehatan tersebut sebagai upaya penanggulangan pandami Covid-19. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Vaksinasi Covid-19 Kepada Tenaga Medis di Puskesmas (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bagi masyarakat yang belum mendapatkan pesan singkat (sms) untuk vaksinasi, bisa melakukan dengan cara lain. Pertama masuk ke website Peduli Lindungi dan melalui WhatsApp.

Cara ini dilakukan untuk mengetahui status apakah sudah terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19 atau belum. "Paling bagus sekarang bisa diarahkan melalui bisa aplikasi web Peduli Lindungi dan chatboard WA (WhatsApp," ujarnya melalui webinar virtual, Sabtu (16/1/2021).

Menurutnya, bagi masyarakat yang terpilih sebagai penerima vaksinasi di tahap pertama ini maka akan mendapatkan SMS dari Peduli Covid-19. SMS berisi mengenai link registrasi ulang secara online.

Jika tidak mendapatkan maka bisa melakukan pengecekan sendiri di website Peduli Lindungi dengan mengisi data diri berupa nama lengkap dan NIK. Sementara itu, untuk melalui aplikasi chat WhatsApp ia tidak menjelaskan secara detail.

Namun, ia kembali menekankan bahwa pada tahap awal ini yang akan diprioritaskan adalah tenaga kesehatan. Sehingga bagi tenaga kesehatan yang belum mendapatkan SMS ini menghimbau untuk memeriksa kembali nama lengkap dan NIK dengan benar.

"Tapi nanti tetap tenaga kesehatan dulu," jelasnya.

Oleh karenanya, ia meminta masyarakat umum untuk bersabar terlebih dahulu. Sebab, semua pasti akan mendapatkan vaksinasi karena jumlah vaksin yang dipesan hingga 426 juta dosis.

"Vaksin pasti akan cukup dalam 1 tahun tapi kita lakukan secara bertahap. Jadi saya minta teman-teman yang mau divaksin sabar, jumlah (vaksin) nya akan cukup. Jadi tenaga kesehatan dulu, baru publik worker dan baru masyarakat. Jadi sabar saja," tegasnya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Ternyata Serang Otak, Mata, hingga Ginjal Manusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular