Informasi Terbaru Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Posko Terpadu Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) hingga hari ini, Senin (11/1/2021) telah menerima 21 kantong berisi bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Humas Basarnas Yusuf Latif menjelaskan kapal dari Polisi Air Polda Metro Jaya pada pukul 15.00 WIB telah menyerahkan kantong berisi 14 bagian tubuh yang sudah berhasil dikumpulkan dari penyisiran di Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu sejak Minggu (10/1/2021).

Pilihan Redaksi Sederet Kendala Pencarian Black Box Sriwijaya Air SJ182 KSAL: Sinyal Blackbox Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Ditemukan Sinyal Sudah Ada, Black Box Sriwijaya Air Masih Belum Ketemu!

Selain kantong berisi 14 bagian tubuh korban, kata Yusuf, Polisi Air juga menyerahkan beberapa kantong yang berisi 53 properti serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Seluruh obyek pencarian tersebut diserahkan oleh Direktur Polisi Air M Yassin kepada Brigjen TNI (Mar) Rasman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC) operasi SAR tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182," jelas Yusuf melalui siaran resminya.

Kemudian pada pukul 16.00 WIB, Basarnas menyerahkan juga 7 kantong berisi bagian tubuh korban, dan langsung diserahkan ke Posko Terpadu yang berlokasi di Pelabuhan JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Basarnas juga menemukan sebuah dokumen dan satu kantong berisi serpihan pesawat. Seluruh temuan dari Last Know Position (LKP) tersebut dibawa menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Basarnas.

"Selanjutnya seluruh temuan tersebut diserahkan kepada KNKT dan DVI Polri untuk kepentingan identifikasi," jelas Yusuf.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.

Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut penumpang sebanyak 62 penumpang, terdiri dari 6 awak aktif, 40 penumpang dewasa, 7 anak-anak, 3 bayi dan 6 awak sebagai penumpang.

(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]