Jabar Terbanyak Salip DKI, Kasus Covid Nasional 6.000 Lebih

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
06 December 2020 18:10
Simulasi pemberian vaksin Covid-19
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus baru COVID-19 pada hari ini, Minggu (6/12/2020) bertambah 6.089 pada hari ini. Provinsi Jawa Barat menjadi daerah terbanyak penambahan kasus Corona.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan COVID-19, Minggu (6/12/2020), jumlah kasus per hari ini tercatat 575.796 orang. Data ini dihimpun secara berkala setiap hari per pukul 12.00 WIB.

Penambahan kasus terbanyak pertama terjadi di Jawa Barat, yakni 1.388. Total sampai saat ini menjadi 59.273 orang.

Diikuti di bawahnya ada DKI Jakarta dengan 1.331 penambahan kasus Corona dan Jawa Timur dengan 572 penambahan kasus.

Data CovidFoto: Dok Kemenkes, Satgas Covid-19
Data Covid

Penambahan kasus tersebut dihasilkan dari pemeriksaan spesimen sebanyak 50.634. Selain itu, dilaporkan ada penambahan pasien sembuh Corona sebanyak 4.322. Dengan demikian, hingga hari ini ada 474.771 pasien Corona yang sembuh.

Sementara itu, dilaporkan hingga hari ini pasien meninggal akibat COVID-19 bertambah 151, sehingga total menjadi 17.740 orang. Dilaporkan juga pemerintah pada hari ini memantau kasus suspek Corona sebanyak 70.091.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghimbau agar wisatawan tidak melakukan perjalanan ke Bandung terlebih dahulu. Hal ini sejalan dengan ditetapkannya Bandung sebagai salah satu kawasan zona merah Covid-19.

Adapun penetapan Bandung sebagai zona merah karena memiliki penularan virus Corona terbanyak di Jawa Barat (Jabar).

"Sudah saya umumkan kemarin, pertama kalinya Kota Bandung jadi Zona Merah sehingga saya menghimbau minggu ini para wisatawan menahan diri dulu untuk tidak ke Bandung Raya karena zonanya lagi merah, sedang proses pengendalian lebih baik lagi," kata pria yang kerap disapa Kang Emil melalui siaran resminya, dikutip CNBC Indonesia, Sabtu (5/12/2020).

Usai libur panjang, pada akhir Oktober 2020 memang telah, terjadi peningkatan kasus penularan Covid-19. Oleh karena itu, Ridwan mengimbau masyarakat Jabar untuk menahan diri dan menghindari kerumunan.

"Cerita dari libur panjang itu menunjukkan ada peningkatan (kasus Covid-19). Oleh karena itu, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saya kira kita menahan diri dulu, tidak berpergian terlalu jauh, kemudian tidak berkerumun," ucapnya.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular