MDI Ventures & Finch Capital Luncurkan Angle Investor Arise

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
26 November 2020 14:32
Arise
Foto: Arise

Jakarta, CNBC Indonesia- MDI Ventures bekerja sama dengan Finch Capital meluncurkan badan investasi baru, Arise, dengan fokus pendanaan tahap awal bagi startup teknologi di Asia Tenggara. Arise akan berperan sebagai badan pendanaan baru yang bertujuan mengatasi kesenjangan pendanaan pra-seri A dengan target aset kelolaan US$ 40 juta.

Kehadiran Arise diharapkan dapat optimisme baru bagi para startup bidang teknologi pada tahap-awal di ASEAN. Pasalnya, pandemi Covid-19 turut membawa dampak berat bagi startup di wilayah ASEAN.

"Peluncuran Arise merupakan komitmen penting bagi Telkom Group dan Finch Capital. Kami bersama-sama akan memperluas visi kami untuk menciptakan ekosistem teknologi yang sehat dan terus berkembang, dimana startup-startup yang memiliki fokus di-Indonesia mendapatkan dukungan penuh dari tahap ideasi hingga pra-IPO, dan seterusnya," kata Presiden Direktur Telkom Ririek Adriansyah dalam siaran resminya, Kamis (26/11/2020).

Berdasarkan laporan terbaru dari Cento Ventures, nilai investasi pada startup teknologi di 2020 mengalami penurunan menjadi US% 5,6 miliar atau turun 13% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara investor yang masih aktif di wilayah ASEAN masih terus mendanai perusahaan di tahap Seri-A dan selanjutnya.

Akan tetapi, perusahaan-perusahaan unicorn di wilayah ASEAN pun mengalami kesulitan dan mereka hanya berhasil menggalang pendanaan senilai sepertiga atau seperempat dari pendanaan yang mereka peroleh di putaran sebelumnya. Sementara itu, startup-startup yang berada di tahapan Pra-Seri A kesulitan untuk memperoleh pendanaan apa pun.

"Perusahaan-perusahaan unicorn ini terus menggalang pendanaan, tapi jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan putaran pendanaan sebelum pandemi," jelas Aldi Adrian Hartanto, sebagai Mitra Arise.

Padahal, kawasan Asia Tenggara sempat dianggap sebagai wilayah subur bagi investasi tahap-awal. Namun, beberapa tahun belakangan ini, aliran pendanaan bagi startup tahap-awal mengalami penurunan yang signifikan. Masih banyak startup lokal yang didirikan untuk memecahkan berbagai masalah yang kompleks, dan memiliki potensi untuk berkembang menjadi bisnis bernilai miliaran dolar.

"Lebih lanjut, alokasi alur modal yang tidak proporsional juga menyulitkan bagi startup-startup tahap-awal untuk mendapatkan investasi di tengah-tengah iklim perekonomian yang lesu seperti ini. Banyak dari startup-startup tahap-awal ini yang telah menunjukkan daya tarik awal yang menjanjikan, tapi mereka belum memiliki nama yang dikenal luas," katanya.

Inilah yang membuat startup tahap awal membutuhkan dukungan untuk mempercepat proses pencocokan produk mereka terhadap pasar, terutama untuk dapat menggalang pendanaan dana yang layak di putaran Seri-A. Menurut laporan yang ada, keseluruhan pendanaan pra-seri A telah mengalami penurunan hingga 20% pada 2020, setelah mengalami stagnan dalam beberapa tahun terakhir.

"Kami melihat banyak VC tahap-awal yang kini berpindah untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang sudah bertumbuh. Hal inilah yang menyebabkan adanya kesenjangan pendanaan dan dukungan untuk perusahaan-perusahaan yang masih berada di tahap-awal pertumbuhannya, dan yang sudah memasuki Seri-A," kata Hartanto.

"Sementara itu, kami juga melihat adanya peningkatan bertahap dalam jumlah nilai transaksi rata-rata untuk investasi pra-seri A di wilayah ASEAN. Di sinilah Arise kami tujukan," tambahnya.

Selain itu, yang membuat Arise berbeda dengan perusahaan pendanaan lainnya adalah memberikan rencana perjalanan yang menyeluruh. Pada umumnya, sebagian besar investor untuk perusahaan pra-seri A dan perusahaan tahap awal di ASEAN hanya mengalokasikan pendanaan dalam bentuk modal, untuk kemudian lepas tangan dan mengharapkan hasil yang terbaik.

Arise menyediakan pendanaan untuk startup jalur yang jelas bagi startup teknologi untuk melakukan validasi, bertumbuh, berkembang, hingga melakukan exit. Pada tahapan awal, startup dapat bergabung dengan inkubator Indigo Nation besutan Telkom untuk menemukan model bisnis yang berkelanjutan dan dapat dikembangkan.

Di sini Arise kemudian berperan mendukung perjalanan perusahaan tersebut pada tahapan berikutnya. Selanjutnya, MDI Ventures akan membantu menghubungkan startup tersebut dengan berbagai bisnis yang dikelola oleh Telkom Group (dan perusahaan BUMN lainnya), dan Finch Capital akan melakukan hal yang sama dengan daftar mitra korporat blue-chip yang dikelolanya. Idealnya, para startup ini akan dapat mencapai hasil bisnis yang berarti, baik untuk startup itu sendiri maupun untuk mitra korporatnya.

Dari sana, startup tersebut berpotensi untuk dapat menerima investasi dari Centauri Fund di tahapan seri A, kemudian lewat MDI Ventures di seri B dan selanjutnya, hingga akhirnya mendapatkan jalan exit dengan sukses melalui akuisisi atau IPO.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anak Usaha Telkom Ini Dapat Dana Rp 7,3 T Buat Suntik Startup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular