Ini Sederet Mitos Soal Vaksin Covid-19 di RI, Apa Saja?

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 November 2020 13:26
Dokter memperagakan proses vaksinasi saat simulasi pemberian vaksin di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). Pemerintah Kota Depok akan menggelar simulasi pemberian vaksin corona. Pemberian vaksin idealnya sebanyak 60 persen dari jumlah penduduk Kota Depok. Adapun yang hadir bukanlah warga sungguhan yang hendak divaksin. Hanya perwakilan dari Pemkot Depok saja. Terdapat sejumlah tahapan alur yang akan diterapkan Pemerintah Kota Depok dalam pemberian vaksin. Orang yang masuk dalam kriteria mendapat vaksin akan diundang untuk datang ke puskesmas. Nantinya mereka duduk di ruang tunggu dengan penerapan protokol kesehatan. Mereka kemudian menunggu giliran dipanggil petugas. Setelah itu masuk ke ruangan untuk disuntik vaksin. Orang yang telah divaksin akan diregistrasi petugas guna memantau perkembangannya secara berkala.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Simulasi pemberian vaksin Covid-19 di Puskesmas Depok, Jawa Barat, Kamis (22/10). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vakin Covid-19 menjadi sorotan dan ditunggu banyak orang. Meski begitu, ada banyak mitos beredar terkait dengan vaksin yang beredar di dunia maya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam/ Vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe menyebut setidaknya ada dua mitos terkait dengan vaksin Covid-19, yang pertama adalah soal vaksin itu tidak aman.

"Itu keliru. Vaksin dapat digunakan luas, sudah melalui penelitian panjang dan evaluasi BPOM. Keamanan vaksin terus dipantau saat setelah digunakan," katanya di Jakarta, Senin (23/11/2020).

Mitos kedua adalah ada yang menyebut bahwa vaksin itu tidak ada gunanya. Termasuk juga bawah vaksin tidak efektif.

"Itu keliru. vaksin melatih sistem imunitas, agar mampu membentuk antibodi. Vaksin punya keunggulan tak dimiliki upaya pencegahan yang lain. Vaksin spesifik, sehingga dapat bekerja secara langsung. Dengan vaksin ada perlindungan spesifik," tegasnya.

Faktanya, lanjut dr Dirga, vaksin adalah hal yang menarik. Vaksin merupakan produk biologis yang rentan dengan perubahan suhu.

"Suhu tertentu 2-8 derajat. Itu mesti dijaga dari pabrik sampai vaksin datang ke Puskesmas. Indonesia sudah siap. Sampai sekarang kita siap, sejak 1970-an, agar vaksin bisa didistribusikan sampai pelosok," pungkasnya.


(roy/roy) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular