Pendapatan Fantastis Dari Konsol Game yang Bikin Kaget

Roy Franedya, CNBC Indonesia
23 November 2020 12:32
Warga bermain game console clasic di pameran pasar idea 2019, JCC, Jakarta, Kamis (15/8). Game game console seperti sega Nintendo dan ding dong dulu sempat tenar di era 90an sebelum game online yang bermunculan saat ini. KomunitasRepublic Games  Collector Indonesia (RGCI) itu awalnya dibentuk oleh beberapa teman saja. Kebetulan sama-sama seneng main dan koleksi konsol game. Berdiri tahun 2016 ini kini sedikitnya memiliki 2.600 orang pengikut di Facebook, yang tersebar di seluruh wilayah. Bukan sekedar mengoleksi, di komunitas ini kita juga bisa saling berbagi wawasan tentang game yang ada di dunia ini. Pengunjung pameran setelah melihat-lihat stan pameran juga dapat bermain dan bernostalgia dengan game game terkenal seperti sonic mario bross sampai CTR. Stand game retro ini dipajang sengaja untuk menarik perhatian pengunjung dan tidak dijual.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Video Game (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebelum pandemi Covid-19, bisnis konsol game dianggap kurang menarik. Namun kini bisnis konsol game merupakan salah satu bisnis yang menghasilkan puluhan miliar dolar AS dalam setahun.

Lihat saja riset dari NewZoo yang menyebut pendapatan industri konsol game tahun ini tembus US$45 miliar atau setara Rp 630 triliun (asumsi Rp 14.000/US$) dengan 700 juta lebih orang bermain game via konsol.

Analis Niko Partners, Daniel Ahmad mengatakan konsol game kini menjadi bisnis yang jauh lebih menguntungkan bagi perusahaan seperti Microsoft, Sony, dan Nintendo daripada satu atau dua dekade lalu.

"Kita sekarang bergerak ke titik di mana hardware menguntungkan, software menguntungkan, dan layanan jaringan memainkan peran yang jauh lebih besar dalam menjaga orang-orang tetap berada di dalam ekosistem game konsol," ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Senin (23/11/2020).

Ahmad Daniel mengungkapkan distribusi game secara digital telah memungkinkan perusahaan memperoleh margin yang besar ketimbang harus menjual fisik di toko-toko.

Dulu perusahaan menghasilkan margin US$35 untuk game yang dijual di toko fisik. Sekarang mereka hasilkan margin US$45 hingga US$60 dari game yang dijual digital. Margin bisa naik lebih dari 95% jika menjual game secara eksklusif seperti dilakukan Sony.

Bisnis game bisa semakin besar lagi ke depannya karena kehadiran cloud game, yang memungkinkan pengguna untuk memainkan game di perangkat mereka dari infrastruktur jarak jauh perusahaan. Layanan semacam itu biasanya tersedia melalui langganan berbayar, mirip seperti Netflix tetapi untuk game, bukan untuk acara TV dan film.

Dalam bisnis ini pemain-pemain besar siap bertarung. Sebut saja Google dengan Stadia, Facebook gaming hingga Amazon yang telah merilis layanan cloud game untuk memenangkan pasar senilai US$160 miliar.


(roy/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PS5 Resmi Dijual Rp 7,3 Juta di RI, Ini Tempat Belinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular