Mengintip Perjalanan Pengembangan Internet 6G Made in China

Jakarta, CNBC Indonesia - Jauh sebelum meluncurkan satelit 6G pertama di dunia untuk diuji, China memang sudah membahas teknologi komunikasi generasi keenam ini.
Pada Mei 2020 lalu, sebagaimana dilaporkan media Global Times, perusahaan telekomunikasi China Unicom dan produsen peralatan telekomunikasi, Zhongxing Telecommunication Equipment Corporation atau ZTE sudah bekerjasama untuk membahas prospek, tren teknologi, dan meneliti teknologi utama 6G.
Analis telekomunikasi mengatakan penting bagi China untuk memulai pengembangan internet 6G untuk meningkatkan suara perusahaan China di domain telekomunikasi global.
Namun, meski diperkirakan jaringan 6G akan 10 kali lebih cepat dibandingkan jaringan seluler 5G, China tetap perlu waktu minimal satu dekade atau 10 tahun untuk bisa membuat jaringan generasi keenam ini digunakan secara umum. Kemungkinan era jaringan 6G baru akan dimulai pada 2030 mendatang.
Ma Jihua, analis industri veteran, mengatakan kepada Global Times bahwa 6G akan menjadi medan pertempuran dekade berikutnya karena semua negara ingin memimpin dan memiliki suara yang kuat di pasar telekomunikasi masa depan.
"Hanya dengan bekerja sama dengan beberapa pemain titik-temu di industri, perusahaan dapat menjamin bahwa mereka tidak akan terpinggirkan begitu standar dan teknologi 6G digunakan," kata Ma, mengomentari kerja sama antara China Unicom dan ZTE.
Lebih lanjut Ma mengatakan penelitian 6G China lebih maju daripada 5G karena negara ini memiliki basis bakat yang besar dan sangat canggih, pengalaman teknis yang solid, dan permintaan aplikasi yang kuat.
"Kesenjangan semakin lebar, baik dalam teknologi broadband serat optik atau dalam jaringan seluler ... Jika China menggunakan 'senapan mesin berat' sementara Amerika Serikat memegang busur dan anak panah di medan perang 6G dalam 10 tahun dari sekarang, tidak akan ada persaingan keduanya di bidang telekomunikasi," ujarnya.
Fu Liang, pakar industri telekomunikasi berbasis di Beijing, mengatakan bahwa jaringan komunikasi masa depan, termasuk 6G, juga akan mematahkan struktur sentralisasi internet dan mencegah satu perusahaan atau perusahaan dari pemerintah untuk membangun dominasi.
Para peneliti di berbagai negara kini sedang mempelajari pita frekuensi 6G mana yang harus diadopsi. Selain itu para analis juga menyatakan jaringan 6G akan menyertakan satelit untuk membentuk jaringan yang terhubung ke luar angkasa dan planet bumi.
Pada Senin (9/11/2020), media lokal China melaporkan perangkat ini diluncurkan ke luar angkasa melalui roket Long March-6. Peluncuran dilakukan dari Taiyuan Satellite Launch Center.
Satelit 6G ini salah satu dari tiga satelit lain yang sukses diluncurkan ke orbit, bersama dengan 10 satelit penginderaan jarak jauh komersial yang dikembangkan oleh perusahaan Argentina Satellogic.
Dunia Sibuk 5G, China Malah Sukses Luncurkan Satelit 6G
(roy/roy)