
Terungkap! Cuan Bisnis Vaksin Covid-19 Capai Rp 365 T Setahun

Para pemain industri farmasi telah menerima miliaran dolar dari pemerintah dalam beberapa bulan terakhir untuk mempercepat pengembangan vaksin karena pandemi yang semakin mengkhawatirkan.
Pemerintah Inggris misalnya, menyediakan 84 juta pound untuk mendanai penelitian vaksin pada bulan Mei - 65,5 juta pound diantaranya digunakan untuk mendukung uji coba AstraZeneca / Oxford, dan 18,5 juta pound untuk Imperial College, yang juga mengerjakan vaksin Covid-19. AstraZeneca juga telah menerima dana dari pemerintah AS sebagai bagian dari kesepakatan 1,2 miliar dollar AS untuk memasok 300 juta dosis.
Inggris telah mendapatkan lebih dari 350 juta dosis melalui kesepakatan untuk enam vaksin Covid-19 yang berbeda. Vaksin AstraZeneca / Oxford diharapkan menjadi salah satu yang pertama diajukan untuk persetujuan peraturan pada akhir tahun, dengan asumsi uji klinis berhasil diselesaikan.
Mengungkap hasil triwulan AstraZeneca, kepala eksekutif, Pascal Soriot, mengatakan mereka telah memproduksi vaksin secara massal dan akan siap untuk memasok ratusan juta dosis mulai Januari 2021.
AstraZeneca dan pembuat obat AS Johnson & Johnson telah berjanji untuk menyediakan vaksin mereka secara nirlaba selama pandemi ini, tetapi produsen lain, seperti Pfizer dan perusahaan biotek AS Moderna, telah mengambil sikap yang berbeda. Moderna yang merugi, yang telah menerima hampir 1 miliar dollar AS dalam pendanaan penelitian dari pemerintah AS, ingin menjual vaksinnya hingga 37 sekali suntikan.
AstraZeneca membebankan pemerintah US$ 3 hingga US$ 5 dollar untuk menutupi biaya produksi. Negara-negara berpendapatan rendah akan selalu mendapatkan vaksin berdasarkan biaya, bahkan setelah pandemi selesai, kata perusahaan Inggris itu.
GSK, yang sedang mengerjakan vaksin dengan Sanofi Prancis, tidak berharap mendapat keuntungan darinya selama pandemi dan mengatakan perusahaan akan fokus menginvestasikan keuntungan jangka pendek dalam penelitian terkait virus corona.
Di Cina, Sinovac Biotech menjual vaksinnya, yang disebut CoronaVac, seharga US$60 untuk dua suntikan di beberapa kota sebagai bagian dari program penggunaan darurat.
(roy/roy)