
Vaksin Covid-19 Hasil Uji di Luar Negeri Bisa Dipakai di RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menjawab sejumlah pertanyaan warganet melalui tayangan video yang diunggah akun YouTube Kementerian BUMN. Dalam tayangan itu dia merespons pertanyaan mengenai vaksin.
"Apa vaksin itu semuanya harus diuji coba di Indonesia, dari negara lain bisa dipakai walau nggak diuji coba di Indonesia? Saya nggak mau jawab yang ini, kan sangat penting yang berhubungan sama medic," kata Arya yang lantas menyerahkan jawaban kepada Kusnandi Rusmil.
Arya menyebutkan bahwa Kusnandi Rusmil adalah orang yan punya pengalaman 32 tahun mengurus vaksin di Indonesia. Kusnandi Rusmil pun menjawab melalui video yang pernah ditayangkan ILC.
"Uji klinis fase 3 itu harus multi senter, nggak bisa satu senter. Nah kita dilakukan di sini uji klinisnya yaitu di Indonesia di Bandung. Tapi kan kita juga ada lagi yang tempat lainnya, karena Sinovac itu kerjasama dengan Bio Farma, tapi Sinovac juga kerja sama dengan pihak lain contohnya di Brazil, kemudian di Amerika latin, kemudian Turki dan sebagainya gitu," katanya.
Dia menjelaskan bahwa seharusnya hasil uji coba dari berbagai negara harus sama. Artinya, baik yang diuji di Bandung ataupun di luar negeri, tidak boleh ada perbedaan klinis.
"Kalau nggak, nanti kalau nggak sama, WHO akan memberikan catatan khusus, ditanya-tanya apa sebabnya," tuturnya.
Kendati demikian, dia kembali menegaskan bahwa seharusnya tidak ada perbedaan antara hasil uji di Bandung dan di tempat lain.
"Harusnya harus sama sehingga WHO akan menyatakan bahwa vaksin ini bisa digunakan secara umum di mana-mana, di negara-negara mana pun. Karena hasilnya harus sama itu begitu. Jadi harus sama hasil antara di Brazil maupun di Indonesia harus sama," ucapnya.
Arya Sinulingga akhirnya kembali merespons pernyataan Kusnandi. Arya coba memberikan kesimpulan.
"Jelas kan apa kata profesor Kusnandi ternyata bisa memakai bahan uji klinis atau vaksin yang sudah dilakukan di negara lainnya. Ini sama aja seperti vaksin vaksin yang lain," urainya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster