Internasional

Kabar Baik, BPOM AS Setujui Penggunaan Obat Corona Gilead

sef, CNBC Indonesia
23 October 2020 06:31
Gilead Sciences headquarters are seen on Thursday, April 30, 2020, in Foster City, Calif. White House health advisor Dr. Anthony Fauci said Wednesday, April 29 that data from a coronavirus drug trial testing Gilead Sciences' antiviral drug remdesivir showed
Foto: Gilead (AP/Ben Margot)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (AS), The Food and Drug Administration (FDA), menyetujui obat remdesivir dari Gilead Sciences sebagai pengobatan untuk virus corona (Covid-19).

Sebelumnya pada Mei, FDA memberikan otorisasi penggunaan darurat. Di mana rumah sakit dan dokter diizinkan menggunakan remdesivir pada pasien meskipun belum disetujui secara resmi.



Obat ini juga disebut telah membantu mempersingkat masa pemulihan beberapa pasien, yang dirawat di rumah sakit. Termasuk digunakan Presiden AS Donald Trump saat dinyatakan positif awal bulan.

Mengutip CNBC International, Gilead mengatakan remdesivir bisa digunakan pasien dari umur 12 tahun dan menjalani rawat inap. Ini menjadikan remdesivir satu-satunya pengobatan yang disetujui di AS.


"Sejak awal pandemi Covid-19, Gilead telah bekerja tanpa henti untuk membantu menemukan solusi untuk krisis kesehatan global ini," kata CEO Gilead Daniel O'Day dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat (23/10/2020).

"Sungguh luar biasa ... memiliki pengobatan yang disetujui FDA di AS yang tersedia untuk semua pasien yang membutuhkan."

Remdesivir diberikan di rumah sakit melalui infus. Perusahaan menekankan obat hanya boleh diberikan di rumah sakit atau dalam lingkungan perawatan kesehatan yang setara dengan rawat inap.

Covid-19 di negeri Paman Sam telah menginfeksi 41,3 juta orang. AS menjadi negara dengan kasus terbanyak di dunia.

Sebelumnya, penelitian yang dikoordinasi organisasi kesehatan dunia (WHO) sempat menyebut remdesivir hanya memiliki 'sedikit atau bahkan tidak efektif' untuk mengurangi tingkat kematian pasien rawat inap rumah sakit. 

Namun, cukup berdampak dalam mengurangi waktu pemulihan untuk beberapa pasien yang dirawat. Ilmuwan AS, Dr Anthony Faucy sempat berujar obar itu akan membuat standar perawatan baru, untuk pasien Covid-19.

Mayoritas pasien yang diobati dengan remdesivir menerima pengobatan selama lima hari dengan enam botol obat. Perusahaan juga tengah menggembangkan obat hirup yang akan diberikan melalui nebulizer.

Obat tak bisa diberikan dalam bentuk pil. Karena ada kandungan kimia yang berdampak ke hati.

Remdesivir sendiri, saat ini memiliki merek Veklury di AS. Ia dijual sekitar US$ 2.340 untuk lima hari pengobatan pasien AS yang masuk dalam program kesehatan pemerintah dan US$ 3.120 untuk pasien dengan jaminan kesehatan swasta.






(sef/sef) Next Article Dexamethasone dan Obat yang Diklaim Ampuh Sembuhkan Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular