
Luhut Pandjaitan & Diplomasi Vaksin China

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dan China kembali mempererat hubungan kerjasamanya. Kali ini melalui kesepakatan dalam program 'Diplomasi vaksin' untuk memerangi virus Corona atau Covid-19.
Kesepakatan ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada sebuah pertemuan di Kunming, ibu kota provinsi Yunnan di China.
Pertemuan Wang dengan Luhut dilakukan menjelang tur Asia Tenggara nya yang mulai dari ke Kamboja, Malaysia, Laos, Thailand dan Singapura.
"China bersedia bekerja dengan Indonesia dalam penelitian, produksi dan distribusi vaksin, dan mendukung pertukaran departemen dan lembaga medis terkait untuk membantu memastikan akses ke vaksin yang terjangkau di seluruh kawasan dan di seluruh dunia," kata Wang yang dikutip dari South China Morning Post, Minggu (11/10/2020).
![]() |
Wang menjelaskan, negara yang sudah menjalin kerjasama akan menjadi yang pertama menerima vaksin Covid-19 begitu tersedia di China. Dalam hal ini termasuk Indonesia yang baru saja sepakat dalam hal vaksinasi. Apalagi, Presiden China Xi Jinping pada bulan Mei lalu juga mengatakan, bahwa setiap vaksin yang dikembangkan di China akan menjadi barang publik secara global.
Pada akhir pekan lalu, Jumat (9/10/2020), China mengumumkan telah menandatangani skema distribusi vaksin Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Covax, yang bertujuan untuk memberikan akses vaksin gratis untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Wang mengatakan, selain membahas Covid-19, dirinya dan Luhut juga menyepakati bekerja sama dalam hal lain yakni Belt and Road Initiative atau rencana pengembangan infrastruktur hewan peliharaan, di bidang e-commerce, kecerdasan buatan, big data, 5G hingga komputerisasi.
Sebagai informasi terkait vaksin, Indonesia ingin sekali mendapatkan pasokan vaksin Covid-19 dari perusahaan obat di seluruh dunia, termasuk Sinovac Biotech China yang kandidatnya sedang dalam tahap akhir uji coba pada manusia.
Perusahaan tersebut mengatakan pada bulan Agustus akan membantu pembuat obat milik negara Indonesia Bio Farma untuk memproduksi setidaknya 40 juta dosis di fasilitasnya sendiri sebelum Maret 2021.
Pemerintah sendiri mengarahkan kebijakan kesehatan untuk tahun 2021 untuk percepatan pemulihan kesehatan akibat Covid-19 dengan meningkatkan memeratakan sisi suplai, menguatkan koordinasi pusat-daerah dan swasta dan pengadaan vaksin.
Adapun anggaran kesehatan antara lain akan dialokasikan untuk bantuan iuran JKN bagi PBPU dan BP kelas III sebesar Rp 2,4 triliun, bantuan iuran peserta PBI JKN Rp 48,8 triliun, antisipasi pengadaan vaksin Covid-19 Rp 18 triliun, layanan pengendalian penyakit Tuberculosis (TB) Rp2,8 triliun, Bantuan Operasional Kesehatan Rp10,7 triliun, penyediaan makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita Rp1,1 triliun.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Ungkap UEA & RI Bakal Kerja Sama Bikin Vaksin Corona