Dear Warga RI, Ini Lho Tips Jaga Imunitas Buat Lawan Covid-19

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
02 October 2020 18:32
Pengunjung mengugunakan transportasi KRL di Stasiun Tujuan Bogor-Jakarta Kota, Kamis,12/3/2020. Paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait risiko penyebaran virus corona yang menyebabkan Covid-19 via transportasi salah satunya KRL commuterline rute Bogor-Depok-Jakarta Kota berisiko tinggi menjadi area penyebaran virus corona terbesar. Beberapa penumpang juga menggunakan masker guna antisipasi penyebaran virus. Pantauan CNBC Indonesia Penumpang yang telah menumpuk mulai berjalan merangsek mendekati arah datangnya kereta. Jam-jam sibuk kendaraan umum dimana banyak para pekerja yang memulai aktivitasnya sehingga terlihat tidak ada tempat untuk bergerak.   (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penumpang KRL (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam mencegah penularan Covid-19 penting untuk menjaga imunitas seseorang. Ada tiga faktor yang mempengaruhi dalam penyebaran virus ini, yakni host, agent, dan environment.

Sekretaris Tim Mitigasi Dokter dalam Pandemi Covid-19 PB IDI Ekasakti Octohariyanto mengatakan jika seseorang (host) dapat menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih sehat maka imun tubuh berperan baik, sehingga virus Covid-19 (agent) dan lingkungan hanya berpengaruh kecil terhadap tubuh. 

Ketika imun sedang tidak baik, maka agent dan lingkungan akan membawa dampak signifikan, inilah pentingnya melakukan tindakan preventif seperti memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

"Yang penting bagi host adalah bagaimana yang penting kita sehat. Kalau sehat kadar agent dan environment-nya menyumbang sedikit mempengaruhi kita, kalau kita sakit, imun turun stres dan aktivitas berkurang," kata Ekasakti, Jumat (02/10/2020).

Dia mengatakan tubuh manusia merupakan konstruksi yang paling cerdas, tanpa vitamin pun jika melakukan olahraga dan ada peningkatan denyut nadi sudah cukup baik untuk mempertahankan imunitas. Hindari makan makanan ada junk food (makanan rendah gizi tapi banyak zat-zat yang tak dibutuhkan tubuh), terlalu banyak gula, terlalu tinggi protein yang bisa mengakibatkan kelainan metabolisme.

"Harus ada dietnya juga, pandemi ini masih panjang. Jadi karena masih panjang kalau kita tidak menjaga diri bisa jadi masuk ke ranah yang sakit. Selain aktivitas fisik dan makanan yang perlu dijaga kita harus siap berpikiran positif," ujarnya.

Dia menyarankan untuk yang memiliki penyakit penyertaan atau komorbid, harus lebih menyesuaikan dan berhati. Bagi yang memiliki komorbid menurutnya harus lebih rajin olahraga, dan berhati-hati mengkonsumsi gula serta menerapkan 3M.

"Penyakit ini banyak komorbid yang membuat kondisi seseorang yang tadinya biasa saja menjadi lebih berat. Itu bukan satu-satunya, yang tidak ada  komorbid pun ada yang langsung berat dan meninggal. Baik punya komorbid atau tidak harus menyesuaikan diri," katanya.

Ekasakti mengatakan saat ini sudah ada 127 dokter yang meninggal, sehingga dia mengajak masyarakat untuk berjuang, karena pandemi ini dialami bersama. Menurutnya yang paling mudah adalah 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

"Paling mudah adalah memakai masker, semakin banyak preventif kita bisa melalui pandemi ini dengan baik," katanya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Moderna Mampu Lawan Covid-19 Selama Setahun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular