Vaksin Corona Ditemukan, Belum Tentu Kembali Hidup Normal

Tech - Roy Franedya, CNBC Indonesia
23 September 2020 10:31
Infografis: Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona? Foto: Infografis/Hampir 100 Ribu Kasus, Adakah Vaksin Obat Corona?/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin kini dianggap sebagai satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi Covid-19. Namun pakar kesehatan dari Singapura ini tidak yakin vaksin yang sedang dikembangkan akan setop pandemi.

Profesor penyakit menular dari National University of Singapura NUS Dale Fisher mengatakan kita harus mengatur ulang harapan soal vaksin sebab ada kemungkinan vaksin corona yang ditemukan tak efektif 100%.

"Saya melihat vaksin hanya membantu (keadaan," ujar Dare Fisher seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (23/9/2020). "Ini tidak akan seperti akhir cerita dongeng yang diinginkan banyak orang di mana kita memiliki vaksin yang 100% efektif dan semua orang akan memakainya serta mereka akan menerimanya dalam sebulan, lalu kembali hidup normal."

Dale Fisher mencontohkan adanya penerapan standar yang rendah untuk kemanjuran vaksin yang diterapkan Food and Drug Administration. Pada Juni lalu FDA mengharapkan vaksin Covid-19 akan mencegah penyakit atau menurunkan keparahan setidaknya 50% pada orang yang divaksinasi.

"Ini berarti setengah dari jumlah orang yang di vaksinasi tidak akan berhasil," ujar Dale Fisher. "Kebanyakan orang menganggap inii tidak efektif 100%. Jadi harus ada intevensi non-farmakologis, seperti memakai masker dan membatasi pertemuan untuk waktu yang lama."

Menurut Data World Health Organization (WHO) ada 200 kandidat vaksin yang sedang dikembangkan. 38 di antaranya sudah diuji ke manusia dan hanya sedikit yang masuk uji klinis tahap akhir. Saat ini kandidat vaksin yang banyak mendapat perhatian dari Moderna, AstraZeneca, dan Pfizer.

Dale Fisher menambahkan kecil kemungkinan vaksin corona yang pertama kali ditemukan adalah yang terbaik dan mampu mengatasi pandemi sehingga masyarakat akan kembali hidup normal. "Secara statistik, sangat tidak mungkin yang pertama akan menjadi yang terbaik," terangnya.

Artikel Selanjutnya

Kapan Pandemi Corona Berakhir dan Hidup Kembali Normal?


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading