
Gojek Tingkatkan Keamanan Platform Guna Dukung Usaha Mitra

Jakarta, CNBC Indonesia- Inisiatif #AmanBersamaGojek terbukti membuat mitra driver dan mitra merchant di ekosistem Gojek semakin merasa aman dalam memperoleh pendapatan di dunia digital. Keamanan mitra ini menjadi poin penting di tengah meningkatnya migrasi pelaku usaha dari offline ke online semasa pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Chief Information Security Officer (CISO) Gojek Group George Do mengatakan mengatakan berdasarkan survei internal Gojek kepada 23 ribu mitra driver roda dua dan roda empat pada Agustus 2020, sebanyak 92% dari mereka menyatakan bahwa akun mitra driver mereka kini lebih aman, salah satunya dengan adanya fitur verifikasi wajah. Mitra driver juga merasa bahwa keamanan fisiknya lebih terjamin di masa pandemi dengan adanya protokol Keamanan, Kesehatan dan Kebersihan.
Apalagi saat ini Gojek menerapkan sistem suspensi yang transparan membantu mereka beraktivitas dengan nyaman. Selain itu, Gojek juga melakukan survei internal kepada 3.000 mitra merchant GoFood pada Juli 2020. Survei tersebut menunjukan 93% yang merasa aman dalam memanfaatkan GoBiz sebagai platform untuk berjualan dan pembayaran non-tunai.
Tiga aspek utama yang membuat mitra merchant tenang berusaha dengan menggunakan GoBiz adalah keamanan pembayaran, keamanan data usaha, serta keleluasaan dalam pengelolaan mandiri akun GoBiz.
"Kami terus memperkuat keamanan sistem dengan melakukan berbagai pembaharuan inovasi teknologi di bawah payung Gojek SHIELD sesuai inisiatif #AmanBersamaGojek. Inovasi ini dilakukan secara menyeluruh di platform mitra driver dan mitra merchant. Agar Gojek dapat terus memberikan layanan yang terbaik, apalagi kini masyarakat semakin bergantung pada layanan digital untuk kebutuhan sehari-hari selama masa pandemi, keamanan jutaan mitra driver dan mitra merchant terus kami jaga," kata George dalam siaran resminya, Senin (21/9/2020).
Dia mengatakan ada beberapa inovasi untuk menjamin keamanan pengemudi, penumpang, hingga merchant yang dilakukan Gojek, yakni inovasi verifikasi wajah mitra driver, yang berfungsi memastikan kesesuaian data dan informasi mengenai identitas mitra driver. Fitur verifikasi wajah wajib digunakan oleh mitra driver yang ingin masuk atau login ke aplikasi untuk menjalankan order. Inovasi ini melengkapi inovasi lainnya yaitu penyamaran nomor telepon, tombol darurat dan bagikan perjalanan.
Bagi mitra merchant ada Fitur Daftar Mandiri GoBiz, sehingga calon mitra merchant bisa langsung registrasi, verifikasi dan aktivasi akunnya dalam satu genggaman. Selain itu, ada fitur verifikasi PIN, OTP (kode rahasia One Time Password), dan fitur 'Kelola Pengguna GoBiz' untuk melindungi data pribadi usaha mitra merchant.
"Dengan platform yang semakin aman, mitra kami bisa berusaha dengan lebih tenang tanpa perlu khawatir dari sisi keamanan digitalnya. Kami percaya dengan keamanan platform yang semakin canggih, dampak positif yang dihasilkan Gojek bisa semakin meluas terutama di tengah pandemi," kata dia.
Namun, upaya perlindungan mitra driver dan merchant Gojek tidak berhenti di teknologi saja. Gojek terus melakukan edukasi komprehensif kepada mitra driver, mitra merchant dan masyarakat. Edukasi dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi milik perusahaan dan kanal eksternal seperti sosial media dan webinar publik, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kominfo RI dan Siberkreasi.
Edukasi dinilai penting karena literasi digital masyarakat Indonesia yang masih rendah dan berbanding terbalik dengan penggunaan aplikasi digital yang makin meningkat.
Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada Tony Seno Hartono, mengatakan bahwa kejahatan digital yang berbasis manipulasi psikologis seringkali masih terjadi di masa pandemi. Tipe manipulasi psikologis ini tidak memanfaatkan kerentanan sistem namun memanfaatkan kelengahan dan kelemahan kompetensi digital si pengguna teknologi. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang bermigrasi ke online, maka para pelaku manipulasi psikis ini pun mengincar mereka.
"Sehingga, sangat penting untuk melakukan edukasi yang terus menerus dan konsisten supaya individu serta para pelaku usaha pengguna teknologi bisa memahami dan menghindari tipe penipuan seperti ini," kata Tony.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bantu Mitra Driver Belajar Online, Gojek Rilis Tips Pintar