
Gokil! Mimpi 50 Tahun Terwujud, China Pimpin Nuklir Global?

Jakarta, CNBC Indonesia - China semakin menjaga jarak dari Amerika Serikat (AS) di saat ketegangan kedua negara semakin tinggi.
Salah satu langkahnya dengan meninggalkan teknologi tenaga nuklir AS dan memakai alternatif yang dikembangkan di dalam negeri.
Selain karena alasan ketidakpastian geopolitik yang meningkat, langkah itu juga ditempuh karena China khawatir soal keamanan energinya.
China sebelumnya menggunakan teknologi AP1000, yang dirancang oleh Westinghouse Electric Company asal AS, sebagai basis pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)-nya.
Tapi sekarang ini China lebih banyak memakai reaktor generasi ketiga dari Hualong One, reaktor nuklir asli dari Tirai Bambu.
"Sebanyak 12 reaktor nuklir di China, baik yang dalam tahap pembangunan atau sedang melalui proses persetujuan, menggunakan teknologi Hualong One," tulis South China Morning Post (SCMP), Senin (14/9/2020).
Reaktor AS terakhir sebenarnya masih dipakai saat ini di provinsi Zhejiang dan Shandong. Operasi secara komersial dilakukan di 2018.
Namun dengan pengembangan Hualong One, Chian seperti ingin lepas dari AS. Reaktor generasi ketiga Hualong One dikembangkan China National Nuclear Corporation (CNNC) dan ACPR 1000 milik China General Nuclear Power Group.
Keduanya didasarkan pada teknologi asal Prancis. Teknologi tersebut lolos tinjauan nasional China pada tahun 2014 dan konstruksi dimulai pada 2015.
Dikutip dari Strait Times, dari 2020 hingga 2025 ini, China memang menargetkan membangun enam hingga 8 reaktor nuklir baru untuk PLTN.
Asosiasi Energi Nuklir setempat mengatakan mengharap kapasitas terpasang PLTN mencapai 200 gigawatt di 2025.
Pada Mei ini, kapasitas terpasang PLTN sudah mencapai 48,8 gigawatt.
Sekretaris Jenderal Tenaga nuklir dari Dewan Promosi Tenaga Listrik China Wang Yingsu mengatakan langkah itu tidak ada hubungannya ketegangan AS-China. Menurutnya China memang sudah bermimpi sejak 50 tahun.
"Itu dikarenakan ... pengembangan teknologi tenaga nuklir asli, kemampuan membangun serta mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir secara mandiri telah menjadi tujuan China sejak memulai perjalanan tenaga nuklirnya," katanya.
Analis BloombergNEF Chris Gamdomski mengatakan China menjadi salah satu negara yang memilih nuklir sebagai sumber energi mendatang.
Hal senada juga diutarakan Direktur penelitian di Wood Mackenzie Ltd, Alex Whitworth. Menurutnya China bisa menjadi pemimpin teknologi nuklir global.
"Bahkan ketika negara lain berpaling dari nuklir," katanya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Gokil! Buat Matahari Buatan, 10 Kali Lebih Panas