Happy Hipoxia, Gejala Syndrome Mematikan di Balik Covid-19

Suhendra, CNBC Indonesia
07 September 2020 15:23
Medical staff  transport Francisco España, 60,  to see the Mediterranean sea, at the
Foto: Pasien Covid-19 di Spanyol (AP/Emilio Morenatti)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penderita Covid-19 ternyata tidak hanya merasakan sesak nafas. Sebuah studi menemukan Covid-19 membuat kadar oksigen dalam tubuh drop sehingga menyebabkan penderita susah bernapas.


Hal tersebut yang dinamakan Happy Hypoxia Syndrome.

Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) FKKMK UGM, dr. Sumardi, Sp.PD,KP., FINASIM., mengatakan di situs resmi UGM, happy hypoxia syndrome merupakan kondisi seseorang dengan kadar oksigen rendah dalam tubuh, tetapi terlihat seperti orang normal.

Normalnya, kadar oksigen dalam tubuh seseorang adalah di atas 95 persen. Penurunan kadar oksigen dalam kondisi ini tidak membuat orang kesulitan bernapas ataupun tidak merasa terengah-engah.

"Kondisi ini sangat membingungkan bagi dokter karena sangat bertentangan dengan konsep biologi dasar," ujar penulis studi penelitian Martin J Tobin yang merupakan dokter spesialis paru, mengutip Science Direct.

Dalam beberapa kasus, lanjut Tobin, pasien malah terasa nyaman, tidak terganggu sama sekali, bahkan bisa beraktivitas. Padahal, dalam tingkatan yang parah, kondisi tersebut bisa mengancam nyawa.

Studi yang diterbitkan dalam American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini melibatkan 16 pasien Covid-19 dengan kadar oksigen yang sangat rendah, tapi tanpa sesak napas.

"Saat kadar oksigen turun, otak [pasien Covid-19] tidak merespons sampai oksigen turun ke tingkat yang sangat rendah, di mana pasien biasanya akan merasakan sesak napas," kata Tobin.

Happy hypoxia syndrome dikenal juga dengan istilah 'silent hypoxemia'. Hipoksemia sendiri didefinisikan sebagai penurunan kadar oksigen dalam darah. Saat oksigen mulai berkurang, seseorang umumnya akan mengalami sesak napas. Pada tingkat terendah, kondisi tersebut bisa mengancam nyawa.

Covid-19 merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Pada kasus yang parah, infeksi ini bisa mengurangi jumlah oksigen yang dapat diserap paru-paru. Tingkat oksigen dalam darah yang sangat rendah ditemukan pada beberapa pasien Covid-19.

Kepala Divisi Pulmonologi dan Penyakit Kritis RSUP Dr. Sardjito ini menyampaikan jika happy hypoxia tidak segera ditangani akan mengancam nyawa pasien Covid-19. Penjendalan tidak hanya akan terjadi di paru-paru, tetapi bisa ke organ-organ lainnya seperti ginjal dan otak yang bisa menyebabkan kematian.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Ternyata Serang Otak, Mata, hingga Ginjal Manusia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular